Kisah Thifan Para Mahasantri Sekolah Dai Dompet Dhuafa

SIARAN PERS, DEPOK — Belasan dai, akan menjalani proses belajar panjang di Sekolah Dai Dompet Dhuafa. Kegiatan tersebut berlangsung di Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Salah satu agenda dalam sekolah dai adalah belajar seni bela diri Thifan. Mahasantri Da'i Dompedhuafa Indonesia, setiap hari Jumat memperoleh pembelajaran Thifan dari ustadz. Herman Budianto, selaku salah satu guru Thifan Indonesia, yang juga pengelola Kampung Silat Dompet Dhuafa.

Pengki, salah satu Mahasantri Sekolah Dai Dompet Dhuafa pun menuliskan kisahnya tentang belajar Thifan. "Cukup lama keinginan menulis atau bercerita tentang beladiri ini terpendam dan memang sengaja dipendam. Dulu takut sok keren nulis ngaku-ngaku ikut beladiri, eh tahu-tahunya berhenti. Tapi yang namanya kebaikan kan lebih baik disebarkan. Mudah-mudahan tulisan ini juga jadi salah satu alat untuk meningkatkan keteguhan hati agar istiqamah mempelajari ilmu tersebut," jelasnya.

Dari sahabat Abu Hurairah, Bersabda Rasulullah, “Mu’min yang kuat lebih dicintai Allah dari mu’min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa malas, dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah “Qodarulloh wa maa syaa’a fa’al, Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi”. HR. Muslim

Hal yang paling membedakan dari thifan adalah tausyiahnya, yang biasa dilakukan sebelum dan sesudah latihan. Sebagai seorang muslim, sudah selayaknya kita tak hanya melatih tubuh. Tapi juga jiwa kita. karena itu, thifan sebagai beladiri muslim, menekankan akan pentingnya hal tersebut.

Pada awalnya, syarat belajar Thifan itu harus bangsawan keluarga muslim. Tetapi saat ini tidak seperti itu lagi. Tetapi tetap ada syarat yang tidak boleh dilanggar yaitu “harus beragama islam”. Kenapa harus muslim? Karena ini sesuai dengan petuah atau pesan para pendekar pada masa lalu yang berbunyi “Bahwa ilmu ini di wakafkan atau diberikan cuma- cuma untuk umat islam dan untuk membela islam”. (Dompet Dhuafa/Pengky Sekolah Dai)