Aksi Srikandi Pengayuh Perahu Evakuasi Banjir Jakarta

TANGERANG — Janet Berliana Sambeka (18), seorang siswi SMK Tunas Grafika Informatika dengan fokus jurusan Multimedia ini turut serta menjadi relawan respon evakuasi Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa. Meski mayoritas tim respon evakuasi diisi oleh relawan lelaki, tidak menutup semangat Janet dalam membantu penyintas kebencanaan.

Meski baru tergabung dengan relawan DMC Dompet Dhuafa di pertengahan Desember 2020, ia merasa DMC Dompet Dhuafa merupakan rumah kedua yang memungkinkan dia berkontribusi dalam dunia kemanusiaan.

“Waktu pertama kali mengetahui DMC Dompet Dhuafa kala itu ketika melakukan evakuasi pencarian korban di Sungai Cisadane, Ciampea. Sekitar Agustus 2020 lalu,” akunya di sela-sela evakuasi penyintas di Perumahan Total Persada, Kelurahan Gembor, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, Minggu (21/2/2020).

Di usianya yang terbilang belia, ia bisa menyesuaikan agenda kehidupan sekolahnya dengan menjadi relawan respon kemanusiaan. Bahkan orang tuanya sangat mendukung keputusan Janet untuk terjun ke lapangan seperti ini.

“Orang tua sendiri pun mendukung kegiatan ini. Kalau masalah belajar kan kita bagi waktunya mana yang harus kita kerjakan lebih utama dahulu baru kita ikut respon (aksi),” sambungnya.

Hal yang membuat Janet tertarik dalam dunia kerelawanan DMC Dompet Dhuafa adalah tim senantiasa selalu menjaga kekompakan. Ketika ada satu relawan yang sedang terkena musibah, tim selalu bersama-sama mencari solusi untuk bisa saling membantu.

“Paling unik itu ketika semua lagi istirahat dari respon, kita semua saling berbagi cerita satu sama lain. Kita saling menghibur dan mencari solusi ketika ada masalah. Baik yang lebih tua atau muda, lelaki atau perempuan. Mereka semua welcome banget,” pungkasnya.

Janet juga cerita, dalam respon evakuasi yang paling sulit ketika harus mengevakuasi hewan peliharaan. Terkadang hewan meski bersama pemiliknya, acapkali hewan merasa panik, dikhawatirkan apabila hewan tersebut panik akan mengganggu keseimbangan perahu evakuasi. Namun itu bisa diatasi berkat kerja sama tim relawan dengan sang pemilik hewan tersebut. Seperti waktu mengevakuasi penyintas di Total Persada, di mana salah satu penyintas membawa salah satu hewan peliharaannya untuk kembali ke rumah.

Namun terlepas tantangan dan kendala yang dialami oleh tim, Janet berpesan bahwa siapapun bisa menjadi seorang relawan dan membantu mereka yang membutuhkan. Tidak melihat jenis kelamin, profesi, ataupun latar belakang pendidikan. Selama mereka memiliki semangat untuk membantu, mereka akan selalu diterima sebagai salah satu tim relawan DMC Dompet Dhuafa.

“Tetap semangat untuk kemanusiaan, jangan pernah lelah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan kita. Dan bagi masyarakat yang sedang mengalami cobaan dan segala musibah ini, semoga diberi kesabaran serta agar dikuatkan dari bencana seperti ini”, tutupnya. (Dompet Dhuafa / Fajar)