Alhamdulillah, Masjid Al Majid Lampung Resmi Berdiri

LAMPUNG UTARA — Dompet Dhuafa menggelar sebuah Tasyakkuran sebagai tanda resmi berdirinya Masjid Al Majid di Jalan Baturaja (Lintas Sumatera), Bukit Kemuning, Lampung Utara, pada Jum’at (9/4/2021) siang. Masjid berbasis wakaf itu berada di wilayah titik temu 3 (tiga) yang menghubungkan 3 kota besar, yaitu Kota Bandar Lampung, Palembang, dan Bengkulu. Ribuan musafir melewati jalan tersebut setiap harinya.

Oleh karenanya, Masjid Al Majid dibangun, sebuah rumah ibadah berbasis wakaf yang dapat menjadi ikon baru di wilayah Bukit Kemuning. Berdiri di lahan seluas 1,7 ha, nantinya bukan hanya Masjid, melainkan menjadi kawasan tempat masyarakat sekitar untuk membangun peradaban.

Membuka rangkaian Tasyakkuran, GM Fundrising Wakaf, Bobby Manulang, menyampaikan, “Bicara wakaf itu bicara keberlanjutan. Alhamdulillah, hari ini kita sama-sama jadi saksi, bahwa lahan ini dibangun sebuah masjid yang kita ikhtiarkan sebagai pemantik sentra aktifitas juga keumatan untuk penyejahteraan masyarakat Bukit Kemuning khususnya. Seperti Zona Madina yang telah Dompet Dhuafa bangun di Bogor, Jawa Barat”.

Tasyakkuran turut dihadiri oleh para stakeholder, tokoh agama setempat, juga Camat Bukit Kemuning. Ditutup dengan doa dan melaksanakan ibadah solat ashar berjamaah. Dalam kesempatan itu pula, Dompet Dhuafa mengumumkan pembentukan pengurus DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) Masjid Al Majid. Pun turut memberikan santunan bantuan kepada para guru ngaji dan memberikan kitab suci Al Qur’an kepada anak-anak yatim disana.

“Saya masih ingat betul, dulu tanggal 4 April 2019, kita turut melakukan seremoni peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan Masjid Al Majid disini. Alhamdulillah, hari ini, dapat kembali hadir pada Tasyakkuran berdirinya masjid ini dan berteduh di dalamnya. Kami dukung Dompet Dhuafa dengan segala gerakan positifnya,” sebut Camat Bukit Kemuning, Haerul Saleh, dalam sambutannya.

Nama Al Majid diambil dari nama pewakif, yaitu Abdul Majid yang telah wafat. Sebuah masjid besar dengan dua lantai nampak berdiri disana. Dengan luas bangunan sebesar 832 meter persegi, nantinya akan bisa menampung sekitar 1,500 jama’ah. Angka itu menjadi yang paling besar di antara semua Masjid yang ada di Bukit Kemuning, bahkan di Lampung Utara. Warga nantinya tak perlu harus berjalan jauh untuk bisa menunaikan ibadah.

“Al Majid, satu-satunya di Provinsi Lampung, masjid yang secara bersama disetujui antar lintas agama. Ingat, masjid ini bukan milik kita pewakif, tapi ini milik umat. Siapapun bisa pakai, yang penting tetap dengn kaidah Islam. Tidak menyimpang dari agama maupun undang-undang,” seru salah satu keluarga wakif, H. Ismet.

Mewakili Dompet Dhuafa, GM DBLM (Dakwah, Budaya, dan Layanan Masyarakat), Juperta Panji Utama, turut menghaturkan terima kasih yang kepada seluruh keluarga wakif, donatur, stakeholder, juga masyarakat Bukit Kemuning, atas segala partisipasi, dukungan, serta kehadirannya dalam momen Tasyakkuran hari itu.

“Dompet Dhuafa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas doa, donasi, dukungan, serta segala partisipasi yang telah diberikan. Semoga menjadi ladang pahala dan keberkahan untuk para donatur dan kita semua. Alhamdulillah, mari bercinta dengan Allah, dengan menikmati Masjid Al Majid, dengan ibadah-ibadah kita,” tutup Juperta Panji. (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)