Ali, Tetap Menggembala Di Tengah Terjangan Bencana

BOGOR — Salah satu rumah terdampak longsor adalah rumah Ali Ahsan (54), warga Kp. Nyungcung, Desa Malasari. Kini, Ali dan keluarga harus mengungsi di kampung sebelah, tepatnya di Kp. Legok Kiara, Desa Cisarua, sejak Jum'at (3/1/2020).

Ali adalah seorang penggembala kerbau. Tinggal di kampung tersebut bersama istri dan tiga anak yang masih sekolah. Ketika itu, Selasa  (7/1/2020) pagi, anak-anaknya sedang melakukan aktivitas KBM di sekolah darurat. Sedangkan istrinya menunggu barang-barang berharga di pengungsian. Meski dirundung musibah, Ali tetap harus memberi makan kerbau-kerbaunya.

Diceritakannya, bersamaan dengan evakuasi warga kampung Nyungcung oleh tim respon DMC, Ali turut membawa kerbau-kerbaunya ke tempat pengungsian.

"Kemarin setelah warga Nyungcung turun ke sini, saya turun belakangan. Soalnya bawa 4 kerbau juga," ceritanya.

Setelah memastikan istri dan anak-anaknya aman di tempat pengungsian, Ali beranjak mengurus kerbau-kerbaunya. Ia menyebutkan, tak mungkin meninggalkan kerbau-kerbaunya.

"Kerbau-kerbau tersebut harus saya bawa. Memang pekerjaan saya ya penggembala kerbau. Ini juga bukan punya saya saja. Beberapa punya orang yang dititipkan ke saya untuk digembala," lanjutnya.

Selain digembala untuk mendapat bagi hasil dari si pemilik, Ali juga memiliki kerbaunya sendiri untuk diajaknya membajak sawah. Selain penggembala kerbau, Ali juga bekerja sebagai pembajak sawah milik warga di Kp. Nyungcung.

Keadaan bencana longsor dan hujan deras tak menyurutkan semangat Ali untuk tetap menggembala kerbau. Dengan berpakaian lengkap, sepatu boot, baju hangat, jas hujan dan topi, Ali siap menerjang segala kondisi cuaca. Semoga Ali senantiasa diberi kesehatan dan ketabahan atas musibah yang terjadi. (Dompet Dhuafa/Muthohar)