Kekurangan Bukan Menjadi Halangan, Apresiasi untuk Aslan Sebagai Sosok Inspiratif Pantang Menyerah

BEKASI, JAWA BARAT — “Bagaimanapun kesulitan yang dihadapi, saya pantang untuk mengadahkan tangan saya menjadi seorang pengemis,” ucap Aslan Pasaribu, seorang penyandang disabilitas asal Tapanuli Tengah, Sumatera Utara yang kini bermukim di bilangan Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat.

Semangat, mungkin hal tersebut yang tergambar jelas dari pribadi Aslan dalam kesehariannya. Dengan keterbatasan yang ia miliki, tidak menyurutkan usahanya untuk menghidupi istri dan seorang putranya yang berusia 1 (satu) setengah tahun. Bermodalkan sepeda motor modifikasi, Aslan rajin berkeliling menjajakan pisang molen milik salah satu warga sekitar dengan mengambil keuntungan yang tidak seberapa.

“Biasanya saya ambil 100 (seratus) buah tapi sering tidak habis dan saya harus menombok setoran tersebut. Padahal kalau laku semua saya hanya mendapatkan 35 (tiga puluh lima) ribu dari berjualan. Tapi saya ikhlas pasti Allah berikan lebih untuk saya dan keluarga,” ucapnya.

Walaupun sibuk berkeliling menjajakan dagangannya, Aslan adalah pribadi yang taat beribadah. Tidak pernah ia lepas dari sholat berjama’ah dalam 5 (lima) waktu, bahkan saat pertama kali menginjakan kaki di Jakarta 2017 silam, Aslan selalu singgah dari masjid ke masjid agar mendapatkan tempat bernaung sekaligus untuk menjaga sholatnya.

“Dia itu sahabat saya, orang yang sangat taat beribadah dan selalu berjama’ah di masjid ini dari pertama kali dia ke sini. Hanya saat dia terpapar Covid-19 tahun lalu dia tidak bisa berjama’ah di masjid bersama warga yang lain. Walaupun punya kekurangan dia tidak pernah lupa dengan Allah sedetik pun,” jelas salah satu pengurus masjid yang tidak jauh dari kediaman Aslan.

Kisah Aslan yang penuh semangat dan keikhlasan memberikan cerminan positif untuk menginspirasi banyak orang di sekitarnya. Pada Kamis (9/9/2021), tim Dompet Dhuafa mencoba mendatangi Aslan untuk memberikan apresiasi dari Hemaviton Stamina Plus. Ia termasuk Sosok Inspiratif bagi banyak orang. Dompet Dhuafa dan Hemaviton Stamina Plus kemudian mengapresiasinya dengan memberikan paket sembako beserta uang tunai untuk modal usaha bagi keluarganya. Apresiasi ini sebagai wujud kolaborasi kebaikan Hemaviton Stamina Plus Stamina Plus bersama para pelanggannya. Campaign kebaikan yang berlangsung selama 1 9satu) bulan, yakni hanya dengan membeli 1 (satu) sleeve Hemaviton Stamina Plus Stamina Plus maka pelanggan telah berdonasi sebesar Rp1.000 dalam program apresiasi sosok hebat yang ada di sekitar kita.

“Allah yang pertemukan kita di sini. Ini adalah contoh rejeki yang dijanjikan Allah jika kita tidak kenal menyerah dan terus mau berusaha, rejeki itu Allah titipkan melalui Dompet Dhuafa dan Hemaviton Stamina Plus sehingga bisa sampai ke saya,” ujar Aslan.

Aslan juga menyampaikan pesan kepada seluruh saudara-saudara muslim di manapun berada terutama yang menyandang disabilitas agar tidak berhenti berusaha dan tidak menjadikan kekurangan sebagai halangan. Jika kita menyandarkan hati kita kepada Allah SWT., rejeki kita tidak akan pernah putus dan akan terus bertambah. Berdo’a dan terus berikhtiar adalah kunci menghadapi cobaan hidup.

“Untuk saudara-saudaraku di manapun berada khususnya penyandang disabilitas, jangan pernah kalian menyerah dan mendahakan tangan kalian untuk mengemis. Meski hal itu tidak dilarang namun di akhirat nanti kita akan menjadi orang yang hina di hadapan Allah SWT. Lebih baik kita terus berusaha dan meminta kepada Allah agar diberikan kekuatan menghadapi cobaan di dunia,” pungkas Aslan. 

Selain Aslan, sosok inspiratif lainnya yang diapresiasi oleh campaign kebaikan Hemaviton Stamina Plus Stamina Plus bersama Dompet Dhuafa terdiri dari beberapa profesi yang peranannya begitu mulia di masyarakat. Yakni para tenaga kesehatan yang tak lelah menjadi garda terdepan menangani Covid-19, para supir ambulance, penggali makam, marbot masjid, serta guru honorer. (Dompet Dhuafa / Arlen)