Bapak Berpulang Lantaran Pandemi, Kini Lista Semangat Mengukir Prestasi

GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA — “Waktu masih ada bapak, setiap libur dan pulang ke rumah, selalu kumpul untuk tadarus bareng. Pas momen itu, rasanya senang bisa kumpul dan ngaji bareng bapak. Tapi sekarang, ya paling sama ibu dan adik-adik saja,” kenang Tazkia Awalista Bepra (16), putri Almarhum Eka Pranyana, salah satu pejuang dakwah dari Dai Pedalaman Dompet Dhuafa Yogyakarta.

Sore itu, bersama ibundanya, Lista tengah duduk santai berteman obrolan ringan di teras rumas, saat tim Dompet Dhuafa menyambanginya akhir pekan lalu. Di tengah pandemi yang belum pasti kapan pergi, selain kehilangan bapak tercinta, ia juga masih harus belajar daring dari rumah. Di sela sekolah daring dan tilawah Al Quran, ia juga membantu beberapa pekerjaan rumah sang ibu.

Siswa salah satu pesantren di Gunung Kidul yang gemar mata pelajaran mahfudzot tersebut, kini harus menguatkan perjuangan ibu untuk melanjutkan mimpi almarhum bapak akan masa ia dan adik-adik. Semakin semangat dan serius belajar menjadi caranya, untuk menanamkan pesan kehidupan mendian bapaknya. Lista juga harus menyemangati adik-adiknya untuk melanjutkan perjalanan menggapai mimpi dan cita-cita masing-masing. Terlebih adik terkecilnya juga harus berjuang melawan leukimia.

“Ya sekarang, saya harus lebih semangat. Biar kelak bapak bahagia melihat hasil belajar saya. Karena almarhum bapak selalu berpesan, kalau belajar harus serius. Supaya siap dalam menapaki kehidupan kedepannya. Kemudian soal ibadah, bapak juga mengajarkan dan berpesan untuk selalu shalat tepat waktu. Saat bepergian pun, selalu menyempatkan mampir ke masjid untuk berjamaah,” cerita Lista.

Salah satunya, prestasi yang baru saja ia raih dalam lomba MTQ tingkat pesantren beberapa waktu lalu, menjadi bukti keseriusan belajarnya. Ia menyabet gelar juara 2 kategori tilawah dalam kompetisi tersebut. Keseriusan belajarnya menjadi kunci untuk tidak selalu meratapi kesedihan yang hadir lantaran pandemi.

Meninggalnya sang bapak karena paparan virus Corona awal Juli lalu, ia jadikan motivasi untuk berpretasi. Lista bukan seorang diri yang kini berstatus yatim karena pandemi. Masih ada ribuan yatim yang perlu mendapatkan rangkulan kebaikan, agar terus semangat dan berdaya kedepan. Selamat Idul Yatama untuk seluruh anak yatim di Indonesia, mari bersama lambungkan mimpi dan raih cita-cita. (Dompet Dhuafa / Taufan YN)