Bersama Bikers Dakwah, Dompet Dhuafa Beri Kado Kepada Anak-anak Yatim

JAKARTA — Kepedulian terhadap anak yatim menjadi suatu tradisi dan kebiasaan yang telah mengakar di kalangan umat muslim. Bukan hanya persoalan empati, rasa cinta terhadap anak yatim menjadi amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah. Anak yatim memiliki hak untuk disantuni dan dikasihi oleh semua orang. Oleh itu, Dompet Dhuafa dan para pecinta motor Komunitas Bikers Dakwah kembali bersinergi menggelar aksi kebaikan dengan menyantuni anak-anak yatim.

Kali ini, pada Sabtu (4/12/2021), Dompet Dhuafa dan Bikers Dakwah menyapa anak-anak yatim di Yayasan Amal Fi Sabilillah, Jakarta Timur, untuk membagikan paket peralatan sekolah (school kit) dan memberikan santunan tunai. Selain itu, Dompet Dhuafa dan Bikers Dakwah juga menghampiri anak-anak yatim lainnya yang bermukim di daerah Leuwinanggung. Dalam kegiatan ini, sebanyak 60 paket school kit diberikan kepada mereka.

Pengurus Asrama Yayasan Amal Fi Sabilillah, Lathiva Nur Shanty Syafii menyampaikan, yayasan ini telah ada sejak 1990 yang berawal dari mengasuh 3 anak. Bertahun-tahun semakin banyak yang datang hingga kini ratusan anak yang telah diasuh di yayasan ini.

“Kami menaungi mereka yang lemah, sebagian besarnya anak-anak yatim dan anak-anak dhuafa. Anak-anak ini sekarang menjadi generasi yang ke-30. Kami didik mereka supaya mudah-mudahan kelak mereka akan menjadi penerus agama dan bangsa. Hari ini kami merasa sangat dimuliakan karena kakak-kakak ini bersedia datang dan berbagi dengan anak-anak di sini. Terima kasih kami dan doakan Dompet Duafa dan Bikers Dakwah selalu diberi kemudahan dalam banyak hal,” ucapnya.

Ia selanjutnya menyampaikan, Yayasan Amal Fi Sabilillah telah mengenal Dompet Dhuafa dengan sangat baik. Dulu, kenangnya, ia pernah berkunjung ke RS Rumah Sehat Dompet Dhuafa yang ada di Parung untuk mengantar salah satu anak asuhnya yang umur 8 tahun berobat karena sakit liver.

Kemudian setelahnya, ia memandu anak-anak untuk memanjatkan doa serta melantunkan sholawat thibbil qulub untuk semua pihak yang terlibat dan aksi kebaikan yang mulia ini.

Yudha Sulastriono, Humas Biker Dakwah mengajak anak-anak untuk lebih dekat mengenal Bikers Dakwah sekaligus memberikan berbagai motivasi. Yudha menjelaskan bahwa komunitas ini adalah komunitas anak-anak motor yang tujuannya untuk kembali kepada Allah dan Rasulullah. Kegiatan kali ini adalah salah satu dari beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Bikesr Dakwah, yaitu Sajam (Safari Jelajah Alam). Beberapa kegiatan lainnya adalah Submori (Subuh Morning Riding), Kopdar (Kopi Darat) dengan disisihkan kegiatan-kegiatan dakwah.

“Sajam (Safari Jelajah Alam) ini seperti yang kita lakukan saat ini. Yaitu kami datangi tempat-tempat yang harus kami bantu. Terima kasih untuk teman-teman di Yayasan ini, kami mohon bersama-sama mendoakan guru-guru kami di Bikers Dakwah supaya senantiasa selalu sehat dan dipanjangkan umurnya sehingga semakin luas menebar kebaikan,” ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan tim Dompet Dhuafa, Dimas Muttakhin. Ia mengharap kegiatan ini menjadi amal jariyah bagi para doatur supaya bisa lebih semangat membantu sesama.

“Saya mewakili segenap pengurus dan rekan-rekan Dompet Dhuafa menyampaikan salam kepada adik-adik untuk selalu giat belajar dan mencari ilmu supaya kelak cita-cita adik-adik dapat terwujud dan meneruskan perjuangan kakak-kakak donatur,” harapnya.

Dimas dan Yudha mencoba semakin dekat lagi dengan adik-adik di sana. Usai membagikan semua paket dan santunan, mereka berdua menyapa dan berbincang dengan beberapa anak. Salah satunya Arya Tunggal, anak asal Bandung yang kini duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar. Sambil dirangkul oleh Yudha, Arya menceritakan dirinya berada di yayasan ini sejak kelas 2, yaitu setahun yang lalu. Ia mengaku merasa sangat nyaman berada dan berkumpul bersama teman-temannya. Hobinya bermain bola menjadikannya mudah bergaul dan akrab dengan teman-teman baru. Ia juga mengaku sangat menyukai pelajaran bahasa Arab.

Sesekali ia merasa rindu dan sedih saat mengingat kedua orangtuanya yang telah tiada. Namun kesedihan itu dapat selalu ia rubah menjadi semangat untuk menggapai cita-citanya kelak. Ia pun sadar bahwa bercita-cita menjadi tentara membutuhkan ketekunan yang kuat. Tentara dan tim pemadam kebakaran menjadi sosok yang ia dambakan karena banyak menolong orang lain.

Lain halnya dengan Safa Miftahul Jannah, anak asal Bekasi yang berada di tingkat kelas 5 sekolah dasar. Ia sudah menempati yayasan ini selama dua tahun. Meski di rumah ada ibunda yang sangat menyayanginya dan juga adik yang selalu ia sayangi, namun ia merasa di asrama ini tak kalah nyaman. Sebab di yayasan, ia mampu mengembangkan hobinya gemar memasak. Hobi Safa lainnya adalah bermain bulu tangkis. Kelak ketika ia dewasa, dua hal yang menjadi cita-citanya, yaitu seorang koki dan juga atlet bulu tangkis.

Ia juga sangat menyukai pelajaran biologi tentang tumbuh-tumbuhan. Kawasan yayasan yang begitu asri dan dipenuhi dengan berbagai macam tumbuhan menjadi hal yang sangat menunjang ilmu yang disukainya. (Dompet Dhuafa / Muthohar)