Kampung Mualaf Baduy, Butuh Ulama untuk Tambah Wawasan Keislaman

SIARAN PERS, CIBOLEGER, BANTEN — Wilayah Baduy tak asing lagi di telinga kita, wilayah adat yang masih terjaga sampai saat ini menyimpan sejuta cerita. Menengok di wilayah Ciboleger, terdapat perkampungan muslim yang dihuni oleh masyarakat Baduy yang telah masuk Islam sebagai agama keyakinan dan kepercayaannya. Belum diketahui awal mula mereka masuk Islam, namun seiring perkembangan zaman dan kepercayaan, satu per satu masyarakat adat Baduy memilih sendiri tanpa adanya paksaan untuk memeluk Islam.

“Ini shalat Iduladha bagi saya, sebelumnya saya tidak mengenal agama Islam dan masih berpegang teguh dengan ajaran leluhur. Namun setelah saya pelajari dari tetangga dan warga yang sudah memeluk Islam. Maka saya bertekad dan mempunyai keinginan kuat untuk masuk Islam. Alhamdulillah Islam yang bisa merangkul saya untuk memperkuat keyakinan dan kepercayaan saya. Pagi ini bertepatan dengan Iduladha merupakan kurban pertama saya, bisa merasakan di Kampung Mualaf Baduy ini,” ujar Abah Ujang, yang merupakan salah satu mualaf baru sebagai warga Kampung Muslim Baduy, pada Jumat (31/7/2020). 

Pagi ini sebagian warga kampung berbondong-bondong untuk menjalankan shalat Iduladha. Namun tampak unik di Kampung ini, melihat corak dan bentuk Masjid yang masih menyerupai hunian para masyarakat Baduy. Ada pula jamaah atau masyarakat yang berjalan kaki berjarak 5 Km dari rumah ke Masjid. Di Masjid Al Husna yang beratapkan ijuk dan berbilik bambu, serta beralaskan kayu, sanggup menopang jamaah Kampung Muslim Baduy dengan puluhan jamaah dalam shalat tersebut.

“Alhamdulillah jumlah mualaf di Kampung ini semakin bertambah. Namun dengan bertahap, mereka belajar Islam sebagai agama yang mereka peluk. Di Kampung Muslim Baduy ini saya harapkan adanya ulama-ulama yang terus menggenjot pendidikan agama untuk masyarakat di Kampung ini. Agar mereka terus menggali nilai-nilai Islam yang sudah tertanam maupun di jalaninya. Sehingga tidak semata-mata mereka masuk Islam. Karena adat maupun keinginan semata, namun harus dibekali ilmu-ilmu dasar agama oleh para ulama yang siap mengabdi di Kampung ini,” ujar Ahmad, ulama Kampung Muslim Baduy, yang diutus oleh pemerintah Daerah Banten.

Kampung Mualaf Baduy terbuka bagi mereka yang ingin belajar adat istiadat suku Baduy dengan nilai keislamannya, sarana dan fasilitas sudah lengkap, baik listrik maupun sarana MCK (Mandi Cuci Kakus). Sehingga para pengunjung merasa nyaman, suasana sejuk dan rumah-rumah yang terbangun secara panggung, dengan bilik dan beralaskan bilah-bilah bambu, menambah suasana pedesaan yang temaram.

Dompet Dhuafa hadir memberikan secercah harapan melalui berkah kurban, seekor sapi yang akan dibagikan untuk 53 Kepala Keluarga di Kampung Mualaf Baduy. Selain itu Dompet Dhuafa memberikan bimbingan rohani bagi masyarakat di Kampung tersebut.

“Semoga dengan kehadiran Dompet Dhuafa di wilayah Kampung Mualaf Baduy dapat menjadi penyemangat untuk mereka mendekatkan Islam dan menambah pengetahuan tentang berkurban. Sebagaimana Islam mengajarkan umatnya untuk berkurban bagi mereka yang mampu,” ujar Sofa, pendamping Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa di Ciboleger, Banten. (Dompet Dhuafa/Banten)