DDV Kemas Daging Kurban Siap Olah

SIARAN PERS, BOGOR, JAWA BARAT — Idul Adha menjadi momen spesial dengan berbagai kenikmatan bagi seluruh umat Muslim di berbagai belahan dunia. Termasuk melimpahnya daging di hari tersebut dan tiga hari setelahnya (hari Tasyrik). Di hari-hari itu juga, setiap orang berhak menikmati daging, terutama bagi mereka yang jarang bahkan belum pernah menikmati daging.

Di hari Tasyrik kedua, Ahad (2/7/2020), jaringan Dompet Dhuafa Volunteers (DDV) Jabodetabek melaksanakan pemotongan 1 (satu) ekor sapi dan 4 (empat) ekor kambing untuk masyarakat Desa Ketapang, Ciseeng, Bogor. Daging-daging tersebut diperuntukkan bagi 200 warga kurang mampu, bahkan beberapa orang mengaku sangat jarang menikmati daging.

“Alhamdulillah, di Desa Ketapang, Ciseeng, kami Dompet Dhuafa Volunteer regional Jabodetabek, memotong 1 sapi dan 4 kambing untuk dibagikan kepada masyarakat kuram mampu di sini. Antusias warga di sini pun sangat luar biasa,” terang Rizki Amelia, salah satu tim distribusi THK (Tebar Hewan Kurban) DDV.

Ternyata tidak hanya daging saja yang diterima oleh para penerima manfaat, melainkan sudah dikemas dalam bentuk paket sekaligus beserta bumbu-bumbunya. Dengan begitu, daging dapat secara langsung diolah saat diterima, tanpa harus membeli bumbu lagi untuk memasak.

“Sudah kami isi juga dalam satu paket bumbu-bumbu masaknya. Jadi bisa langsung dimasak, tanpa mengeluarkan ongkos lagi”, lanjutnya.

Menurut Amel, sebagian besar penerima manfaatnya merupakan para pekerja buruh lepas dan tani. Mereka pun sangat antusias dengan hadirnya sapi dan kambing kurban di desanya. Sedang proses pendistribusiannya, diatur oleh DDV menggunakan sistem kupon. Dengan begitu, meski harus mendatangkan warga, namun tetap memerhatikan protokol kesehatan Covid-19, sebagaimana yang diatur oleh pemerintah.

Salah satu penerima manfaat, Pak Badri (51), mengaku jarang sekali menikmati daging. Disebutkannya, paling banyak dalam setahun ia hanya dua kali saja memakan daging. Sebagai pekerja harian lepas, Pak Badri sangat bersyukur, akhirnya dapat membawakan pulang daging untuk keluarganya di rumah.

“Setelah beberapa kali obrolan dengan warga, memang ternyata di tempat ini, sudah 3 tahun tidak ada yang kurban sapi. Kurban kali ini menjadi hal yang sangat istimewa bagi masayarakat desa sini”, tutup Amel. (Dompet Dhuafa/Fajar/Muthohar)