Tim Respon DMC untuk Banjir Bogor, Hadirkan Layanan Kesehatan

BOGOR – Banjir bandang yang melanda Kampung Peuteuy, Desa Kelongsawah, Kecamatan Jasinga, awal Januari lalu, terlihat sudah mulai surut meski tidak begitu signifikan. Sebagian pengungsi di sana mengeluhkan sakit pada bagian perut, gatal-gatal hingga kram usai menyelamatkan diri dari banjir.

Salah satu warga pengungsi melapor kepada Tim Disaster Management Center Dompet Dhuafa yang saat itu bermarkas di Desa Parungsapi. Menurut laporan yang diterima, hingga hari ketiga, Jum’at (3/1/2020), masyarakat masih belum mendapatkan bantuan apapun, meski banjir sudah mulai surut. Sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan sisa lumpur banjir. Kendati begitu, bantuan berupa logistik, medis dan obat-obatan sangat diperlukan bagi para penyintas.

"Memang banyak lokasi yang terdampak banjir di Jasinga, salah satunya kampung saya di Kampung Peuteuy. Tapi sampai hari ini (3/1/2020), masih belum mendapatkan bantuan. Semua relawan dan bantuan terpusat di posko Desa sebelah. Padahal di kampung saya pun sama dampaknya. Banyak masyarakat yang mengeluh sakit perut, demam, gatal-gatal dan kram,” lapor Fery, salah satu pengungsi dari warga RT 02/RW 02 Kampung Peuteuy.

Menindak lanjuti laporan tersebut, Team DMC Dompet Dhuafa, di ketuai oleh Sanadi Shonet, bergegas bergerak menuju Kampung Peuteuy. Pergerakan tersebut guna melakukan respon cepat usai menggulirkan bantuan di Posko Kampung Parungsapi.

Setelah melakukan assesement lokasi, Shonet menjumpai setidaknya ada tiga RT di Kampung Peuteuy yang terkena dampak banjir. Di antaranya RT 01, 02, 03/RW 02, dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 150 KK, atau 600 jiwa.

“Yang terparah adalah RT 02. Banyak rumah yang jebol, khususnya RT 02. Sejak banjir bandang yang terjadi 1 januari 2020, sampai sekarang masih terlihat genangan-genangan air,” ucap Shonet. (Dompet Dhuafa/Akbar)