Dukung Pengurangan Sampah Plastik, DDV Bersama Unicef dan Sustaination Kampanyekan Kurban Asyik Tanpa Plastik

JAKARTA — Idul Adha selain memberikan kebahagiaan dengan berkurban dan berbagi disis lain kerap menimbulkan permasalahan lingkungan berupa penumpukan sampah. Pendistribusian daging dengan menggunakan plastik sekali pakai dapat menimbulkan penumpukan sampah yang sulit diurai. Tidak hanya plastik, limbah dari penyembelihan hewan kurban seperti darah dan kotoran lainnya dapat mencemari lingkungan.

Menurut data KLHK, setiap harinya Indonesia menghasilkan 64 Juta Ton sampah. Saat Hari Raya Idul Adha angka ini bisa meningkat karena limbah penyembelihan sampai pendistribusian daging kurban. Melihat permasalahan ini kampanye mengurangi limbah dari perayaan Idul Adha terus disuarakan oleh berbagai pihak.

Dompet Dhuafa bersama dengan Filantropi Indonesia dan Belantara Foundation berusaha memberikan edukasi melalui Philanthropy Sharing Session Eps. 6 dari Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi pada Kamis (8/7/2021). Kegiatan yang berlangsung secara virtual dan disiarkan langsung melalui channel youtube DDTV https://youtu.be/aAERYSwpAww bertajuk ‘Pengendalian Sampah Plastik Saat Idul Adha’.

Kegiatan ini turut dihadiri beberapa narasumber seperti Bambang Suherman selaku Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa, Aryanie Amellina sebagai Environment and Climate Action Specialist UNICEF Indonesia, Dwi Sasetyaningtyas selaku CEO Sustaination.  Pada kesempatan yang sama Kepala Subdirektorat Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ujang Solihin Sidik turut hadir memberikan materi tentang pencemaran lingkungan dari sampah kemasan.

Ujang menjelaskan data yang ada di KLHK tetang adanya peningkatan volume sampah saat peryaan Idul Adha. Hal ini perlu diatasi bersama dengan meningkatkan kesadaran dan merubah perilaku masyarakat dalam mengelola hewan kurban dari mulai penyembelihan sampai dengan pendistribusian daging hewan kurban tersebut.

“Banyak sekali manfaat yang bisa ditimbulkan dari pengelolaan hewan kurban dengan baik, salah satunya pemberdayaan usaha kecil menengah yang berbasis ekonomi masyarakat. Ini adalah salah satu kemanfaatan yang dapat ditimbulkan dari perayaan Idul Adha jika dikelola dengan baik, kurban itu asik tanpa sampah plastik,” ujar Ujang ketika menyampaikan materi.

Sebelumnya, acara diawali dengan sambutan dari Rizal Algamar sebagai Ketua Badan Pengurus Filantropi Indonesia. Rizal sangat mengapresiasi seluruh peserta dan narasumber yang hadir, ini menunjukan meningkatnya kesadaran terhadap pelestarian lingkungan. Rizal juga berharap kegiatan ini dapat memperluas dampak positif untuk pelestarian lingkungan terutama pada momentum Idul Adha.

“Momentum Idul Adha dinilai tepat untuk mendorong pengurangan penggunaan sampah plastik. Saya berharap kegitatan ini dapat memberi manfaat untuk kita semua dan kita semua dapat bergotongroyong untuk berkontribusi mengurangi penggunaan sampah plastik di Indonesia,” ucap Rizal dalam sambutannya.

Aryanie Amellina dalam kesempatannya menjelaskan tentang dampak yang ditimbulkan terhadap anak-anak dari pencemaran lingkungan terutama oleh sampah plastik. Aryanie menjelaskan UNICEF Indonesia mempunyai program kampanye pengurangan penggunaan kemasan plastik sekali pakai  dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak sebagai salah satu kalangan yang menerima dampak negatif tersebut akan turut serta menyuarakan kampanye tersebut.

“Kami terus mengajak anak-anak dan remaja untuk belajar bersama melalui program U-Reporters yang dapat menerima informasi dari UNICEF. Dalam program ini kami baru saja mengkampanyekan program pengurangan sampah plastik pada perayaan World Impairment Day. Disini terlihat antusiasme tinggi dari anak-anak dan remaja untuk mengurangi sampah plastik dan akan berlanjut dengan kampanye Kurban Asik Tanpa Plastik,” jelas Aryanie.

Bambang Suherman mewakili Dompet Dhuafa menjelaskan program yang sudah dijalankan dalam upaya mengurangi timbulnya penumpukan sampah terutama saat Idul Adha. Selaku lembaga yang turut berperan dalam pengelolaan hewan kurban di seluruh dunia, Dompet Dhuafa melakukan beberapa upaya seperti menganti kemasan daging menggunakan besek. Langkah ini juga sekaligus memberdayakan para pengerajin besek dari kalangan UMKM.

“Sampai hari ini sejak beberapa tahun lalu Dompet Dhuafa masih tetap konsisten untuk mengganti kantong plastik sebagai wadah distribusi kurban dengan wadah lain seperti besek, daun dan lain-lain. Bahkan dalam pelaksanaan program Tebar Hewan Kurban (THK) dari Dompet Dhuafa, penggunaan besek atau pengganti plastik menjadi standar oprasional dalam pendistribusian,” jelas Bambang saat menjelaskan materi.

Tidak hanya itu, Dompet Dhuafa berusaha mengikuti budaya lokal disetiap daerah dalam penggunaan kemasan untuk pendistribusian. Dibeberapa daerah penggunaan daun pisang, talas, dan pinang dipilih mengikuti kebiasaan masyarakat sekitar. Ini sangat berdampak besar dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. “Setiap hari besar ataupun momentum terkait lingkungan di Indonesia maupun dunia, Dompet Dhuafa selalu hadir dengan kampanye-kampanye yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan termasuk hari ini dalam momentum kurban kami mengusung tema bersama yaitu Kurban Asik Tanpa Plastik,” pungkas Bambang.

Pada materi terakhir, Dwi Sasetyaningtyas memaparkan tentang bagaimana kerusakan lingkungan dapat terjadi jika peningkatan volume sampah plastik terus terjadi dan tidak dikelola dengan baik. Tyas juga memberikan beberapa alternatif bagaimana mengelola sampah dan penggunaan kemasan ramah lingkungan sebagai gaya hidup baru bagi masyarakat. Ini merupakan tantangan besar bagi seluruh lapisan masyarakat guna menjaga kelestarian lingkungan dan kehidupan manusia dimasa yang akan datang.

“Inti dari berkurban adalah berbagi kepada orang lain, ketika kita memakai besek walaupun lebih mahal tapi kita sebetulnya berbagi dengan saudara kita yang lain seperti pengerajin besek. Karena esensi berkurban adalah berbagi untuk kesejahteraan orang lain yang mana ini amal dan sedekah yang nilainya tidak berbeda denan berkurban,” ucap Tyas mengkahiri materi.

Dompet Dhuafa akan terus meningkatkan program yang ada guna mewujudkan Kurban Asik Tanpa Plastik. Hal ini adalah bentuk komitmen dari Dompet Dhuafa setiap tahunnya dalam menjalankan Hari Raya Idul Adha, dari mulai penyembelihan sampai dengan pendistribusian. Semoga langkah-langkah luar biasa dari semua pihak mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan. (Dompet Dhuafa / Arlen)