Indonesia Wakaf Summit 2020 Dorong Peran Wakaf Sebagai Perisai Krisis Ekonomi Di Tengah Pandemi Covid-19

SIARAN PERS, JAKARTA — Pandemi Covid-19 telah menjadikan sejuta lebih masyarakat Indonesia mengalami pengangguran bahkan jumlah masyarakat miskin kembali meningkat seiring pandemi Covid-19. Hal tersebut diikuti dengan pengurangan sejumlah karyawan di berbagai perusahaan. Menurut Hendri Saparini selaku Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, menuturkan, “Ini waktu yang tepat, saling mendukung dan bergotong royong, optimalkan wakaf dalam turut menyelesaikan dan mengembalikan ekonomi sehingga bisa pulih kembali. Jumlah pengangguran meningkat pesat, maka membutuhkan lapangan kerja yang dapat menyerap pekerjaan dan ada 3 sektor yang sangat diperlukan yakni sektor pertanian dalam industri kebutuhan pangan, sektor kesehatan dan sektor dibidang pendidikan" (Selasa, 6/9/2020).

“Inilah momentum wakaf untuk menjadi instrumen penting. Kita tidak boleh hanya melihat dalam pemulihan ekonomi, kita memang memerlukan dukungan dalam menuju Indonesia 2045. Dan juga ini saat terpenting ditambah dengan bonus demografi, pembangunan kita tidak bisa maksimal jika mengandalkan hanya satu instrumen seperti perpajakan, wakaf bisa menjadi instrumen penting lainnya dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Potensi besar satu triliun perlu dikelola dengan semaksimal mungkin dalam membangun ekonomi di Indonesia. Kompetensi SDM maupun lembaganya dalam pengelolaan wakaf. Diperlukan dukungan dari kebijakan pemerintah dalam mengimplementasikan potensi wakaf,” lanjut Hendri Saparini.

Prijono selaku Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI mengatakan selain ini waktu yang tepat dalam progres wakaf, maka itu dibutuhkan partisipasi masyarakat. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat optimasliasai wakaf dengan tiga landasan yakni Literasi, tata kelola lembaga wakaf serta kolaborasi antar stakeholder. Pada literasi harus terbentuk kuat terhadap pemahaman dalam bentuk-bentuk wakaf di ranah masyarakat, kemudian tata kelola terdapat peran lembaga wakaf dengan membangun kepercayaan kepada publik untuk menyalurkan wakafnya kepada lembaga tersebut. Waqf Core Principles (WCP) diluncurkan tahun 2018, hal ini Bank Indonesia (BI) berkontribusi dalam pengeluaran WCP, di dalam WCP ini mencakup pengelolaan dan pengawasan terhadap lembaga pengelola wakaf sebagai bukti komitmen serta kolaborasi antar stakeholder dalam pengelolaan wakaf.

“Wakaf produktif atau wakaf uang belum familiar di masyarakat, ini masih tercermin dari pemahaman masyarakat yang sebatas dalam bentuk barang tidak bergerak, seperti bangunan yang diaplikasikan ke ranah pendidikan, rumah ibadah, makam maupun tanah. Pemanfaatan obyek wakaf masih berkirsar hal-hal yang sifatnya fisik belum sampai sifatnya produktif, sehingga belum berdampak ekonomi secara siginifikan,” lanjut Prijono dalam membuka ISEF 2020 berbasis online.

Selain Prijono, Hendri Saparini, turut hadir pula Prof. Indra Uno sebagai pengusaha dan wakif, Aliyah Sayuti, Ify Alissa, Bobby P Manullang, serta Ustadz Ahmad Shonhajim dengan dipandu Kamaratih Kusuma.

“Di negara tetangga berbagai pembagunan seperti pusat-pusat pemberlanjaan diperoleh dengan bersumber dari dana wakaf, Saya berharap ke depannya instrumen wakaf bisa membesarkan seluruh kegiatan-kegiatan ekonomi di Indonesia, Bahkan banyak ahlinya, makin banyak kita membangun wakafnya. Saya mendorong setiap insan dari industri keuangan untuk membesarkan bareng-bareng dalam pembangunan wakaf,” ujar Prof. Indra Uno.

Sementara itu Tessa pewakaf melalui sambungan online dari Singapura menyampaikan, “Saya melihat Dompet Dhuafa bukan hanya mengajak wakaf namun juga untuk membimbing, maupun memberikan ilmu dalam membangun wakaf Dompet Dhuafa, untuk saat ini sebaiknya dioptimalkan ke ranah pendidikan kedisiplinan dalam pencegahan Covid-19, percuma saja jika hanya membantu dari sisi ekonomi maupun rumah sakit namun kesadaran dan pemahaman tentang Covid-19 masih kurang di masyarakat”.

Pada akhir acara, Bobby P Manullang menegaskan Dompet Dhuafa mengajak dalam melengkapi kebaikan kita untuk berwakaf, bersama-sama melihat kondisi saat ini dengan lapang dada. Wakaf tidak identik dengan kalangan atas, untuk itu bersama-sama dorong kepedulian. Selain wakaf tunai kita menerima wakaf berupa tanah dan bangunan. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih yang sudah berwakaf di Dompet Dhuafa. Harapan kita wakaf menjadi instrumen dalam mensejahterakan masyarakat. (Dompet Dhuafa)