Karyawan PLN Lampung Sumbang Alkes untuk RS AKA Medika Sribhawono dan RS Griya Medika

LAMPUNG — Yayasan Baitul Maal (YBM) Perusahaan Listrik Negara (PLN) menghadirkan donasi berupa alat kesehatan kepada Dompet Dhuafa untuk RS AKA Medika Sribhawono dan RS Griya Medika yang ada di Lampung. Deputi Direktur YBM PLN, Salman Alfarisi, dan  Ketua YBM PLN UID Lampung, Eki Putra, serta didampingi oleh jajaran lainnya, secara simbolis menyerahkan alat donasi tersebut di RS AKA Medika Sribhawono, Kamis (17/6/2021).

Salman menyampaikan, pemberdayaan oleh YBM PLN berasal dari zakat penghasilan dari seluruh karyawan PLN yang muslim di seluruh Indonesia. Pegawai muslim PLN di seluruh Indonesia saat ini ada sekitar 34 ribu orang. Setiap bulannya, mereka secara rutin berzakat 2,5% dari masing-masing penghasilannya. Tiga hari setelahnya, YBM PLN Pusat mengembalikan dana zakat itu ke masing-masing UID yang ada di Indonesia, termasuk UID Lampung. Prinsip YBM PLN adalah, bahwa dana zakat dari karyawan PLN disalurkan kepada penerima manfaat yang ada di wilayahnya masing-masing.

“Jadi ini adalah hasil dari peghimpunan zakat karyawan muslim PLN yang ada di Lampung. Karena manfaatnya adalah untuk masyarakat Lampung. Kami memiliki 5 pilar, yaitu Kesehatan, Dakwah, Kemanusiaan, Ekonomi, dan Pendidikan. Mudah-mudahan selanjutnya YBM PLN dapat terus bekolaborasi mewujudkan hal-hal yang lebih besar untuk masyarakat-masyarakat dhuafa,” terang Salman.

Pada kesempatan yang sama, Bobby P. Manullang selaku GM Fundraising Wakaf Dompet Dhuafa menjelaskan, rumah sakit RS AKA Medika Sribhawono merupakan wakaf kesehatan pertama Dompet Dhuafa di wilayah Sumatera. Ia kemudian menceritakan, ketika itu ada dokter sepuh yang sangat dermawan mempercayakan rumah sakit ini kepada Dompet Dhuafa. Akhirnya pada tahun 2016, RS AKA Medika Sribhawono diresmikan sebagai rumah sakit wakaf di Lampung Timur.

Ia kemudian menjelaskan, sebagai nadzir wakaf, tugas Dompet Dhuafa tidak lah ringan. Selain menjaga dan merawat aset wakaf, Dompet Dhuafa juga harus mengupayakan agar aset tersebut dapat terus hidup dan beroperasi terus-menerus. Maka itu, bantuan-bantuan lainnya sangatlah diperlukan untuk menunjang operasional aset, sehingga tujuan untuk memberikan manfaat kepada para dhuafa dapat terlaksana dengan maksimal.

“Ada sebuah tantangan, bahwa memperoleh aset wakaf itu baru satu hal. Masih ada hal lain yang menjadi PR besar. Yaitu bagaimana mengoperasionalkannya. Untuk mengoperasionalkan itu kita butuh operating expenditure, yaitu kebutuhan yang sifatnya habis pakai. Maka itu, Dompet Dhuafa berijtihad, pada wakaf kesehatan kami menganut sistem blended finance. Yaitu menerima aset wakaf kesehatan, kemudian untuk operating expenditure, kami gunakan intervensi dana zakat, infaq, dan sedekah,” jelas Bobby.

Tidak cukup di situ, Bobby mengatakan, Dompet Dhuafa juga membuka kerjasama antar lembaga filantrofi untuk wakaf kesehatan, baik itu untuk ikut memberikan penyaluran dana ZIS, maupun dalam bentuk memberikan alat-alat kesehatan. Termasuk donasi kali ini. Dana yang diperoleh dari mitra lembaga Dompet Dhuafa, dalam hal ini adalah YBM PLN, Dompet Dhuafa mewujudkannya dalam bentuk fasilitas alat kesehatan untuk melayani bayi-bayi lahir dalam kondisi anomali. Yaitu dalam bentuk alat ventilator, inkubator, dan lainnya.

“Dompet Dhuafa sangat mengapresiasi YBM PLN yang merupakan salah satu lembaga filantrofi yang memiliki visi sama dalam mengentaskan masalah kemiskinan masyarakat, serta bertekad membantu msyarakat kecil untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang paripurna melalui RS AKA Medika dan RS Griya Medika. Ke depan, kami berharap akan banyak lagi hal-hal yang dapat Dompet Dhuafa dan YBM PLN kolaborasikan. Pintu kami terbuka seluas-luasnya untuk bisa sama-sama mengkapitalisasi aset wakaf ini menjadi medan perjuangan bersama,” ucap Bobby.

Direktur RS AKA Medika Sribhawono, dr. Idham Hamid juga turut mengatakan, RS AKA Medika Sribhawono sangat menjunjung dan mengedepankan amanah. Untuk itu, keterbukaan dan transparansi kepada masyarakat menjadi hal yang utama. Menurutnya, prinsip rumah sakit wakaf sama halnya dengan masjid wakaf, yaitu secara rutin memberikan laporan kepada masyarakat secara terbuka.

“Kami berprinsip di dalam manajemen kami, keterbukaan dan transparansi menjadi yang utama. Prinsip kami serupa dengan masjid, yaitu melaporkan secara berkala setiap dana yang masuk dan keluar. Kami dari menejemen akan selalu dengan jelas melaporkan setiap triwulannya data-data para penerima manfaatnya. Ini loh yang sudah dibantu dari alat -alat dan donasi-donasi yang diamanahkan kepada kami,” jelasnya. (Dompet Dhuafa / Muthohar)