Kejutkan Para Pedagang, Dompet Dhuafa Borong Dagangan UMKM di Tangsel

TANGERANG SELATAN, BANTEN — Salah satu program Dompet Dhuafa yang dinanti-nanti kini hadir kembali. Borong Dagangan, suatu program untuk memberikan dukungan kepada masyarakat pejuang UMKM mengembangkan usahanya. Selain itu, ini juga adalah suatu bentuk apresiasi kepada mereka yang terus berjuang menghidupi keluarga dengan berwirausaha.

Sebagai pembuka di penghujung tahun ini, tim Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa mengarah ke Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten, pada Rabu (8/12/2021). Vita Menjadi target pertama yang akan tim Dompet Dhuafa borong seluruh dagangannya hari ini. Penjual pentol kuliner khas Jawa Timur ini tidak perlu diragukan kegigihannya untuk menjemput rezeki untuk kedua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Saat tim menyambangi lapak dagangannya, Vita (30) bersama sang suami Samaun (38), sedang sibuk menyiapkan ratusan pentol yang ia buat sendiri. Berada di areal percetakan tidak berarti dagangannya laris setiap hari, Vita pun mensiasatinya dengan menyediakan kopi sachet untuk menambah pemasukannya. Namun, hal itu pun belum bisa menutupi seluruh kebutuhan sehari-hari.

Vita terlihat bingung dan belum menyangka bahwa dagangannya diborong oleh tim Dompet Dhuafa. Setelah diyakinkan kembali, Vita menyiapkan dagangannya untuk dibagikan. Rasa senang tidak bisa disembunyikan dari wajah Vita, terlebih beberapa bulan lalu suaminya baru saja berhenti bekerja dan harus membayar sewa tempat ia berjualan selama satu tahun.

“Saat pandemi dagangan saya sepi, ekonomi keluarga saya juga jadi memperihatinkan. Tapi saya terus usaha sampai keadaan kembali seperti sedia kala. Saya sangat terharu sekaligus senang dan terimakasih juga dagangan saya sudah diborong, semoga berkah untu para donatur dan makanannya yang dibagikan juga berkah,” ungkap Vita setelah membagikan seluruh pentol buatannya.

Di hari yang sama, tim segera beranjak untuk menyambangi pedagang lainnya di bilangan Bintaro yang masih berada di wilayah Tangerang Selatan. Jaja (54) seorang pedagang keripik singkong yang memang setiap hari menjajakan dagangannya di tepi jalan. Ramainya lalu lalang kendaraan tidak serta merta membuat dagangannya laris setiap hari. Terkadang Jaja harus menyimpan keripik singkong dagangannya untuk keesokan hari karena tidak habis terjual.

Pria asli Bandung ini sudah hampir 30 tahun mengadu nasib di ibu kota dengan cara berjualan berbagai hal. Sebelumnya Jaja sempat berjualan koran dan majalah di trotoar jalan, namun karena melanggar aturan yang ada, Jaja harus merelakan dagangannya disita oleh pihak berwenang. Kini dengan perizinan yang sudah didapatkan, Jaja menggantungkan penghasilan dari keripik singkong.

“Sebelum jualan keripik saya jualan majah dan koran di trotoar. Namanya di trotoar itu kan sebetulnya tidak boleh peraturannya tapi saya masih berdagang di sana. Waktu itu saya sedang berjualan datang lah petugas Satpol PP mengangkut dagangan saya. Tapi tidak apa-apa karena saya yang salah makanya saya berganti jualan keripik saja di sini,” jelas Jaja.

Setelah tim Dompet Dhuafa memberikan kejutan dengan memborong dagangannya, Jaja dengan penuh semangat mengemas seluruh keripik singkong yang baru digoreng dan membagikannya kepada masyarakat sekitar. Tidak henti-hentinya Jaja mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak termasuk donatur Dompet Dhuafa karena telah memborong dagangannya. Menurutnya ini adalah jawaban dari do'a-do'a yang ia panjatkan selama ini.

“Saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada para donatur Dompet Dhuafa semoga berkah dan bermanfaat hasil dari borong dagangan ini bagi saya. Saya berharap Dompet Dhuafa dapat terus melanjutkan program seperti ini agar lebih banyak pedagang yang merasakan dagangannya diborong seperti saya hari ini,” pungkasnya. (Dompet Dhuafa / Arlen)