Education Outlook, Kritisi Pendidikan Tingkat Perguruan Tinggi yang Butuh Revolusi

SIARAN PERS, JAKARTA — Bertempat di Cikini, Jakarta Pusat, Dompet Dhuafa melalui Dompet Dhuafa Pendidikan mengadakan Eduction Outlook yang kali ini membahas mengenai revolusi pendidikan di perguruan tinggi. Kali ini menghadirkan pembicara dari bidang masing-masing seperti Nunung Nuryartono (Dekan Fakultas Ekonomi dan Management IPB), Guru Agung (GM Dompet Dhuafa Pendidikan), Goldy F. Dharmawan (Peneliti Riset SEMERU) dan Syafi'ie El Bantani (Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan).

Dalam diskusi tersebut mencoba mengurai akar persoalan dengan membahas bagaimana kualitas pendidikan masih tersentralisasi di Pulau Jawa. Ketimpangan tersebut terjadi hampir di tiap sektor pendidikan tinggi. Mulai dari SDM pengajar, sitem perekrutan dan ekosistem perguruan tinggi lainnya.

“Beberapa faktor yang menjadi kendala dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia yakni kompetensi guru masih perlu ditingkatkan, perekrutan dan penempatan guru belum merata. Kemudian juga tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran dasar rendah dan mengalami ketimpangan antar provinsi," buka Goldy F. Dharmawan, selaku Peneliti Riset SEMERU.

Hal lain yang coba dikritisi dalam usaha merevolusi pendidikan tinggi di Indonesia, ialah kecerendungan pendidikan tinggi bergeser menjadi lebih ke arah kebutuhan industri. Kecenderungan tersebut sangat kentara dewasa ini. Terlihat dengan lebih banyaknya dibuka jurusan yang mengarah ke kebutuhan industri. Hal tersebut dikhawatirkan akan menggerus ketajaman berfikir dan berideologi bagi mahasiswa Indonesia yang sejak dulu terkenal kritis terhadap isu sosial sekitar.

“Kami menilai pendidikan hari ini lebih terlihat warna pragmatismenya, dibanding dengan idealismenya. Hal tersebut terlihat ketika jurusan di perguruan tinggi yang berkolerasi langsung dengan industri lebih diminati dibanding dengan perguruan tinggi yang memiliki jurusan mengarahkan mahasiswa untuk melakukan pengkajian, perenungan merancang teori untuk mengubah masyarakat, memperbaiki permasalahan sosial yang ada,” jelas Syafi'ie El Bantani, selaku Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan.

Dompet Dhuafa sendiri telah lama aktif dalam menyiapkan SDM pilihan di tingkat perguruan tinggi. Penyiapan kualitas tersebut dimuali dengan pemberian berbagai beasiswa tingkat perguruan tinggi hingga membentuk ekosistem cendikia, melalui komunitas mahasiswa. Bea Studi Etos, Beasiswa Bakti Nusa dan lain sebagainya telah banyak melahirkan SDM yang memberikan dampak sosial bagi sekitar. Hingga hari ini, beasiswa tersebut mulai diarahkan menuju luar Pulau Jawa. Semua demi menemukan mutiara tersembunyi di daerah, yang notabene lebih membutuhkan perubahan. (Dompet Dhuafa/Zul)