LKC Dompet Dhuafa Gelar Pelatihan Gizi Untuk Kebencanaan

BOGOR, JAWA BARAT — Indonesia adalah negara yang rentan dengan berbagai resiko dampak bencana. Baik dampak bencana alam, non alam maupun sosial. Hal ini terkait dengan letak geografi, faktor alam, faktor manusia maupun faktor sosial. Berdasarkan data BNPB di tahun 2021 saja tercatat sejak tanggal 1 Januari sampai 5 September, terjadi 1.829 bencana di Indonesia.

Ancaman dan dampak bencana salah satunya terhadap kesehatan dan gizi kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi balita dan lansia. Kondisi pengungsian dengan keterbatasan akses air bersih, sumber pangan dan sanitasi yang terbatas berpengaruh pada kesehatan kelompok rentan tersebut.

Ancaman malnutrisi dapat terjadi terutama pada bayi baduta (bayi bawah dua tahun) akibat terganggunya proses PMBA (pemberian makanan bayi dan anak) yg memenuhi kebutuhan gizi seimbang serta dukungan ibu menyusui untuk tetap menyusui. Sebab menyusui menjadi penyelamat bayi baduta dalam situasi bencana.

Dompet Dhuafa memiliki komitmen dalam dukungan menyusui dan PMBA terstandar baik di situasi normal maupun bencana. Salah satu program yg sudah dilakukan adalah Jaring kesehatan Ibu Anak (JKIA), Saving Next Generation Institute (SNGI), kawasan sehat dengan indikator kesehatan Ibu dan bayi serta eliminasi stunting, program Bidan Untuk Negeri di 12 Provinsi LKC se-Indonesia serta di situasi bencana ada program Corner Gizi (Cozi) layanan ramah kelompok rentan.

Pelatihan Gizi Bencana merupakan upaya peningkatan jenis layanan pada masa tanggap darurat Dompet Dhuafa berupa subklaster gizi dan peningkatan kapasitas tim Respon Bencana Dompet Dhuafa untuk memahami secara utuh kerangka respon, tahapan, alur koordinasi dan rancangan implementasi dukungan gizi bencana. Subklaster gizi juga akan terintegrasi dalam upaya mitigasi bencana, pengurangan resiko bencana maupun fase recovery bencana.

Pelatihan akan dilaksanakan dari tanggal 20-22 Oktober 2021 dengan peserta terdiri dari tim pelaksana program Respon darurat kesehatan dan kebencanaan LKC Dompet Dhuafa di 12 Provinsi di Indonesia, tim DMC Dompet Dhuafa, tim LPM Dompet Dhuafa, perwakilan Dompet Dhuafa Cabang, Dompet Dhuafa Volunteer dan Relawan kesehatan LKC Dompet Dhuafa.

Pembukaan pelatihan gizi bencana dihadiri oleh Bapak Iwan Halwani, SKM.MKM. Koordinator Substansi Kewaspadaan Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat, Kemenkes RI. Perwakilan kemenkes menyampaikan pentingnya koordinasi di tingkat pusat dan daerah pada situasi bencana termasuk pada dukungan subklaster gizi agar dapat dilakukan pemetaan sekaligus pemerataan distribusi bantuan. Juga mengapresiasi dan mendukung kolaborasi Dompet Dhuafa bersama kemenkes dan para mitra utk dukungan gizi bencana.

Pelatihan Gizi Bencana merupakan upaya kesiapsiagaan Dompet Dhuafa dengan seluruh entitas program kebencanaan didalamnya dalam upaya dukungan kelompok rentan, standarisasi dan manajemen respon gizi bencana terstandar. Pelatihan ini juga didukung oleh para narasumber dan fasilitator yang ahli dibidangnya. (Dompet Dhuafa / LKC)