Noviyanah Pulang Selamanya, Meninggalkan Dua Anak Belia

PEKALONGAN – Takdir hanya Allah yang tahu, termasuk diantaranya ajal. Pada Jumat (20/12/2019), menjadi hari yang menyibukkan bagi Badan Pemulasaran Jenazah (Barzah) Dompet Dhuafa. Progam pengurusan jenazah bagi keluarga kurang mampu tersebut, telah mengantarkan 4 jenazah ke rumah duka masing-masing. Dua jenazah diantar ke rumah duka dalam kota, sedangkan dua lainnya diantar ke rumah duka di luar kota.

“Hari ini menjadi hari yang membanggakan bagi kami tim Barzah, saat kami dapat membantu beberapa keluarga duka yang sangat kesulitan mendapatkan bantuan mobil jenazah, untuk pemulangan jenazah keluarganya ke kampung halaman. Saat bersamaan, 4 jenazah terlayani. Dua jenazah pengantaran luar kota dan dua jenazah pengantaran dalam kota,” terang Madroi, selaku Manajer Progam Barzah Dompet Dhuafa.

Salah satu almarhumah bernama Noviyanah, diantarkan ke rumah duka, yang berada di Dusun Kandang Panjang, Desa Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Noviyanah, diberitakan sebelumnya mengalami kecelakaan lalu lintas di Jl. Raya Juanda, Ciputat. Noviyanah mengelami kecelakaan sesaat ketika ia hendak menyeberang jalan. Almarhumah juga sempat dirujuk ke dua rumah sakit, yaitu RS. UIN Syarif Hidayatullah dan setelahnya di RS. Sari Asih. Namun sayang, karena lukanya parah, nyawa Noviyanah tidak tertolong.

“Sempat di bawa ke RS UIN karena luka dalam yang cukup parah. Hingga akhirnya di rujuk ke RS Sari Asih Ciputat. Tetapi almarhumah tidak tertolong. Kemarin pagi menghembuskan nafas terakhir,” tambah Madroi.

Sehari-hari, Noviyanah membantu suaminya menyortir barang bekas di belakang Kantor LKC Dompet Dhuafa, Ciputat, Tangerang Selatan. Duka bagi keluarga almarhumah, terlebih untuk dua anak belia berusia 6 dan 8 tahun yang terpaksa ia tinggal selamanya. Kerja kerasanya untuk melihat anak-anaknya besar harus tamat di tengah jalan. Takdir berkata lain, bersama Barzah, Noviyanah diantar ke kampung halaman, walau hanya jasad dan duka yang dibawa.

“Sehari-hari almarhumah membantu suaminya menyortir barang bekas di lapak belakang ruko LKC. Dua anaknya usia 8 dan 6 tahun bersamanya. Kemudian satu lagi anaknya usia 15 tahun, putus sekolah ada bersama neneknya di kampung halaman,” jelas Madroi, menceritakan latar belakang almarhumah.

Begitu biasanya yang dilakukan tim Barzah. Wajar bila Madroi tahu seluk-beluk keluarga almarhumah. Bukan hanya sekedar mengantarkan jenzah ke rumah duka, tim juga ikut membantu secara moral dengan ikut berempati dan menerima keluh kesah keluarga yang ditinggal. Mengetahui latar belakang keluarga dengan berbincang, juga berfungsi untuk mengetahui kebutuhan keluarga yang ditinggalkan. Sehingga bantuan lebih lanjut bisa diberikan kepada mereka yang berduka.

“Pukul 19.50 WIB, tim Barzah tiba di rumah duka. Jenazah disambut pihak keluarga yang sudah di kabari sejak pagi. Isak tangis dan duka tak terbendung lagi,” lanjutnya.

Selain almarhumah Noviyanah, satu lagi jenazah yang diantarkan keluar kota ialah almarhum Tegar (41). Tim Barzah memulangkan jenzah ke kampung halamannya di Desa Kesang RT 04 RW 06 Kec. Talanggo, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. (Dompet Dhuafa/Zul)