Rusak Akibat Gempa, Gedung Sekolah Shirotol Mustaqim Lombok Kini Sudah Tegak Kembali

LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT — Bencana gempa bumi yang begitu dahsyat terjadi pada 2018 lalu, menimbulkan duka bahkan trauma yang mendalam bagi masyarakat Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bahkan, tidak sedikit sarana dan prasarana umum yang rusak hingga tak layak digunakan, termasuk juga gedung-gedung sekolah.

Salah satunya gedung sekolah MTs Shirotol Mustaqim di NW Montong Lilit, Desa Greneng, Kecamatan Sakra Timur. Bangunan sederhana tersebut tak lepas dari senggolan gempa ini. Alhasil, anak-anak di sana tak lagi nyaman melakukan aktivitas belajar mengajar. Kondisi gedung yang memprihatinkan, sangat berisiko bagi seluruh aktivitas yang ada di sekitarnya.

Hal tersebut mendapatkan perhatian dari perkumpulan para ahli Indonesia, yaitu Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI). Bersama Dompet Dhuafa dan Bee Well, organisasi yang peduli terhadap pendidikan anak-anak Indonesia ini mencanangkan gagasan untuk membangun ulang gedung sekolah MTs Shirotol Mustaqim. Pada Kamis (6/5/2021), di Kantor Dompet Dhuafa Jakarta Selatan, Dompet Dhuafa, IATMI, dan Bee Well, merencanakan strategi dan tahapan-tahapan pembangunan. Akhirnya pada Sabtu (13/11/2021), bersama-sama ketiga organisasi tersebut bertandang ke gedung baru MTs Shirotol Mustaqim untuk melakukan peresmian sekaligus menyapa adik-adik siswa di sana.

Acara peresmian ini dihadiri oleh Sekjen IATMI Hadi Ismoyo, Sales Manager Bee Well Citra Natasya, GM Fundrising Dompet Dhuafa Faqih Syarafaddin, GM Pendidikan Dompet Dhuafa Herman Budianto, Pembina dan Pengasuh Yayasan Shirotol Mustaqim Tuan Guru H. Lalu Anas Hasyri, Ketua Yayasan Shirotol Mustaqim Ustadz Mustaqim, Camat Sekra Timur, juga para siswa serta orangtuanya.

Ketua Yayasan Shirotol Mustaqim menyampaikan, “Hari ini hari luar biasa bagi kami. Suatu keberkahan bagi kami dapat dihadiri oleh bapak-bapak dan ibu-ibu donatur dan tim Dompet Dhuafa. Kami atas nama pimpinan ponpes, alhamdulillah, sebelumnya kami tidak menyangka akan mendapatkan bantuan ini. Beberapa tahun lalu, kami merasa sedih merasa sangat membutuhkan hal ini. Dari tahun sejak adanya gempa, terjadi retakan di tembok, ditimpa hujan dan panas, akhirnya semakin parah.”

Ia juga mengatakan, sebelum adanya info tentang perbaikan ini dari tim Dompet Dhuafa, warga di sana kerap menangis karena belum juga mampu melakukan renovasi. Bangunan yang ada pun sudah tak layak dan rawan roboh sehingga mereka kebingungan. Di Yayasan Shirotol Mustaqim, terdapat pendidikan di jenjang TK, MI, dan MTs. Bangunan MTs lah yang memang menjadi yang terparah. Mustaqim berharap, mudah-mudahan apa yang dilakukan para donatur menjadi sebuah amal jariyah yang Allah akan lipat gandakan setelahnya.

“Masyarakat di sini merasa bersyukur dan sangat terbantu. Selama ini, bangunan ini dibangun berkat sumbangsih masyarakat mengumpulkan padi. Kali ini Alhamdulillah kami dapat bantuan renovasi berkat Dompet Dhuafa, IATMI, dan Bee Well,” ucapnya.

Faqih Syarafaddin mengutarakan, beberapa waktu lalu Allah menguji kita dengan berbagai cobaan di 2018 dengan gempa yang luar biasa di Lombok. Ketika itu dengan berbagai upaya Dompet Dhuafa hadir di tengah-tengah masyarakat Lombok untuk membantu meringankan orang-orang yang terdampak. Kemudain fasenya naik yang biasa disebut fase recovery, yaitu pemulihan ekonomi. Program bangun sekolah ini merupakan lanjutan dari fase setelahnya yaitu fase rekonstruksi. Infrastruktur-infrastruktur yang mungkin sudah tidak layak difungsikan, atau bahkan membahayakan, Dompet Dhuafa dan segenap lembaga-lembaga lainnya mencoba membangun kembali.

“Alhamdulillah, Dompet Dhuafa dipertemukan dengan IATMI melalui BeeWell. Alhamdulillah sinergi tiga pihak ini melahirkan sebuah program yang luar biasa. Yaitu rekonstruksi bangunan sekolah yang hampir roboh akibat gempa,” sebutnya.

Menurut Sekjen IATMI, para anggota IATMI yang berada di Saudi Arab selain sehari-harinya bekerja sebagai penyedia minyak, juga memiliki program-program pada bidang pendidikan di Indonesia. Hadi kemudian memberikan sebuah motivasi kepada siswa-siswa, bahwa jika ingin bergelut di bidang engineering, banyak sekali beasiswa di Jakarta yang menyediakan itu. Syaratnya adalah dengan belajar yang rajin dan mencapai nilai yang bagus. Kepada para siswa, ia mengungkapkan latar belakangnya bukan dari orang yang memiliki hak istimewa.

“Modal saya dulu juga belajar yang rajin. Tidak punya jaringan, tidak punya kenalan dari orang-orang hebat. Tidak. Saya juga memiliki kesempatan yang sama dengan yang lain, yang penting belajar yang rajin dan mendapat nilai yang bagus,” tegasnya.

Turut memotivasi, Bee Well berharap siswa-siswa MTs Shirotol Mustaqim mampu berkembang hingga kelak dapat turut menjadi bagian dari pembangun bangsa. Selain itu, Bee Well juga akan mengupayakan bagaimana kelak teknologi yang dibangun oleh Bee Well dapat diterapkan di sekolah ini.

“Jadikan ini sebagai tanda pengenalan kita. Saya berharap ke depan teknologi BeeWell dapat hadir memfasilitasi anak-anak di sini,” ucapnya. (Dompet Dhuafa / Muthohar)