Semangat Perempuan Petani Hidroponik: Kisah Kelompok Tani MPL (Bagian Satu)

SIARAN PERS, BEKASI — Desa Cicau RT 02 RW 09, Kampung Sempu, Gang Katel, Kecamatan Cikarang Pusat, Bekasi. Sebuah wilayah dengan mayoritas penduduknya adalah buruh pabrik. Namun kini menjadi sebuah pilot project dari program kerja sama Hankook dan Dompet Dhuafa. Program tersebut disebut dengan Green and Clean Village (GACV). Salah satu program GACV adalah pengembangan tanaman hidroponik. 

Nengsih, selaku ketua kelompok petani Masyarakat Peduli Lingkungan (MPL) yang mendapat kesempatan untuk mengelola pertanian tersebut. Menjelaskan kalau bertani dengan metode hidroponik memanglah hal baru. Menjadi wawasan dan dunia baru masyarakat sekitar.

“Ya namanya juga ibu rumah tangga. Paling sering di rumah saja. Makanya jadi tertarik untuk gabung dengan perogram pemberdayaan masyarakat ini,” ujar Nengsih, membuka perbincangan.

Tak banyak yang tertarik di awal kehadiran program. Namun waktu terus membuktikan dan membawa daya pikat masyarakat untuk terjun di kelompk MPL.

“Awalnya tiga orang, terus bertambah jadi delapan orang. Bahkan terus bertambah lagi sampai sekarang,” jelas Nengsih. (Dompet Dhuafa/Fajar)