Tapak Tilas Tebar Hewan Kurban (Bagian Dua)

SIARAN PERS, JAKARTA — "Kini, tahun 2020, THK (dengan huruf K, bukan Q), insya Allah akan hadir kembali. Tetap dengan memberdayakan para peternak. Tetap dipotong di pelosok desa dan kawasan terpencil (kini juga ke manca negara), dan seluruh dagingnya diterima oleh para mustahik. Untuk memenuhi target THK 2020, 30.000 ekor domba-kambing dan 1.000 ekor sapi, tengah dipersiapkan oleh para mitra peternak di kandang-kandang mereka", seru Bang Jay (Zainal Abidin Sidik) selaku Ketua Tebar Hewan Kurban (THK) 2020.

Ia lanjut katakan, bahwa tahun ini, Dompet Dhuafa berketetapan untuk memotong rantai bandar besar dan blantik. Jika mereka berminat membantu, mereka bisa jadi investor, dengan porsi keuntungan yang kami atur. Dana investor untuk membantu para peternak mempersiapkan bakalan, sewa kandang, sarana produksi serta biaya pakan.

"Ya, kini, peternak cukup berkonsentrasi memelihara ternaknya. Sekali lagi, ada bagian keuntungan bagi investor, tapi keuntungan bagi para peternak tidak kami abaikan. Keuntungan terbesar dialokasikan untuk mereka. Kami memang mengelola THK sebagai sebuah bisnis. Bisnis yang memberdayakan, dan tetap bermanfaat bagi banyak orang. Kolaborasi, insya Allah menguntungkan semua pihak yang terlibat. Dan yang terpenting, peternak naik kelas", aku Bang Jay.

Bisnis yang baik memang harus efektif, efisien, dan menguntungkan. Namun dalam ‘bisnis’ THK Dompet Dhuafa, keuntungan masuk ke dalam kas lembaga, yang sebagian diputar kembali untuk program pemberdayaan masyarakat. Bukan masuk ke kantong para pemegang saham. Itulah sejatinya bisnis sosial.

"Sejarah Dompet Dhuafa adalah sejarah pioneer dan inovasi tiada henti. Di belakangnya, memang terbuka lebar kesempatan untuk ditiru. Mau berkurban tahun ini? Jangan salah pilih ya. Pilih yang punya track record yang telah melintasi seperempat abad. THK. dengan K, bukan Q! THK adalah pilihan pintar", seru Bang Jay. (Dompet Dhuafa/Zainal Abidin/Dhika Prabowo)