Tim Cekal Corona Pantau Kesehatan dan APD Para Awak Ambulans Gratis

SIARAN PERS, PURWOKERTO — Siapakah yang menjadi garda terdepan dalam berhadapan dengan penyebaran dan resiko tinggi tertularnya virus (tidak hanya covid 19)? Kita akan lantang dan mudah menjawab, Dokter, Perawat dan profesi medis lainnya. Pernahkah terlintas dalam benak kita, mereka yang tanpa seragam, tanpa atribut logo palang merah, tanpa masker, tanpa handscoon? 

Relawan Driver Ambulans

Di kala pekerja lainnya bisa Work From Home, mereka juga terus memutar roda ambulannya untuk melayani pasien dhuafa yang rutin ke RS. Terkadang dalam senyap tanpa publikasi, subuh sudah tiba di kediaman pasien-pasien rawat jalan yang jaraknya puluhan kilo meter. Masker, hand sanitizer yang menghilang di pasaran juga membuat resah para relawan supir ambulans berbasis komunitas dan ormas. Selain khawatir dengan penyebaran virus, relawan juga takut tertular sakit akibat minimnya APD yang dikenakan. 

Menyikapi keresahan dan kekhawatiran jejaring ambulans di wilayah Jawa Tengah bagian barat (Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Brebes), Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa Jawa Tengah melalui Tim Cekal Corona membuka Posko untuk jejaring ambulans gratis yang melintas di Kota Purwokerto untuk sterilisasi armada, pembagian hand sanitizer, screening dan pemantauan driver, serta pemberian multivitamin. Letak kantor LKC yang strategis hanya 2 KM dari RS Margono Soekarjo, memudahkan para driver mampir untuk mendaptakan layanan sembari menunggu pasien rawat jalan.

Arief Raunaq, A.Md, Kep, Koordinator Lapangan Tim Cekal Corona LKC Dompet Dhuafa Jawa Tengah mengatakan, para driver relawan ambulans ormas/komunitas juga butuh dukungan untuk memastikan aman diri, aman pasien, aman lingkungan, serta salah satu upaya dalam memutus mata rantai infeksi. Dalam satu hari ini, Sabtu (21/3/2020), ada enam unit ambulans yang disterilisasi. Terhadap relawan driver dan pendamping pasien juga dilakukan screening serta pemantauan kesehatan oleh tim medis LKC. Selain itu edukasi juga dilakukan agar mereka dapat melakukan sterilisasi secara mandiri.

Kang Agus Arbangi (43), kami biasa memanggilnya, perawakannya kurus tinggi, ciri khasnya yang mudah dikenali gigi ompong dan penampilan sederhana sekali. Setiap hari membawa ambulans ormas. Operasional ambulans tidak tetap subsidi bulanannya. Jangankan untuk membeli masker yang sekarang ini harganya sudah edan-edanan. Jauh sebelum harga masker melambung, pasokan APD (alat pelindung diri) minimal yang dikenakan jika ada bantuan dari sahabat jejaring ambulans lainnya.

Program screening dan pemantauan kesehatan, serta pemberian mutlivitamin bagi para relawan supir ambulan ini tidak hanya di masa kewaspadaan virus corona. Selama ini layanan untuk para supir ambulans komunitas sudah berjalan, hanya saja di masa seperti sekarang semua orang yang berhubungan dengan pasien, RS memang harus lebih memperhatikan kesehatan diri masing-masing tim.

Jika kamu peduli terhadap para relawan pejuang pasien dhuafa tersebut, bantuanmu untuk pengadaan higyene kit, APD dan peningkatan kesehatan para relawan sangat berarti. Mereka adalah orang-orang tanpa seragam, tanpa identitas sebagai tenaga medis yang dalam senyap mengabdi bagi para pasien miskin yang membutuhkan transportasi. (Dompet Dhuafa/Jateng)