Tips Pendampingan Anak Belajar di Rumah Dalam Masa Social Distancing (Bagian Dua)

SIARAN PERS, JAKARTA — Membuat aturan yang jelas untuk belajar dengan berfokus pada pencapaian tujuan, juga perlu dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen pada terapan protokol kesehatan pencegahan virus Corona (Covid-19), Social Distancing, untuk anak-anak.

"Misalnya anak tidak diperkenankan bermain sebelum selesai belajar atau mengerjakan tugas. Buat jam istirahat pada waktu-waktu tertentu, sesuaikan dengan usia anak," ungkap Dra. Yeti Widiati, Psikolog Volunteer Specialist Dompet Dhuafa.

Ia juga berikan tips, untuk melibatkan emosi positif (senang, semangat, berani, optimis) lebih banyak untuk belajar, dari pada emosi negatif (takut, cemas, ragu, sedih, marah). "Emosi positif akan mendukung kemampuan berpikir, daya ingat dan kreativitas jauh lebih baik dan berguna dalam proses belajar," aku Dra. Yeti.

Memuji keberhasilan anak akan menimbulkan emosi positif dari pada merendahkan atau membandingkan. Ia contohkan, 'teman kamu saja bisa, masa kamu tidak bisa' akan lebih baik jika mengatakan 'soal ini tidak mudah, tapi kamu hebat karena mau berusaha'.

Hal terakhir dalam tips berbagi langkah-langkah pendampingan anak belajar di rumah dalam masa Social Distancing yakni melibatkan sensori anak dalam belajar. Semakin banyak sensori yang terlibat, maka materi pembelajaran akan lebih kuat menempel.

"Kenali tiga modalitas belajar, yaitu, Visual – melihat buku bergambar atau film, Auditori – menggunakan musik untuk memperkuat daya ingat anak, dan Kinestetik – sambil melakukan percobaan, pergerakan, atau aktivitas yang bertujuan, serta berkaitan dengan materi pembelajaran," terang Dra. Yeti.

Melalui langkah-langkah tersebut, Dompet Dhuafa berupaya menjalankan arahan protokol kesehatan guna Cegah Tangkal (CEKAL) penyebaran virus Corona di Indonesia. Karena dalam menjalaninya, terdapat pula suatu adaptasi dan sebuah sikap agar tetap produktif. Khususnya bagi anak-anak pada masa tersebut. (Dompet Dhuafa/Dra. Yeti Widiati/Dhika Prabowo)