Wakil Bupati dan Filosofi Kopi ala Pos Hangat Dompet Dhuafa Di Sangihe

KEPULAUAN SANGIHE — Pada Jumat (10/1/2020), sekitar pukul dua siang, Pos Hangat Dompet Dhuafa kedatangan tamu khusus. Kali ini Wakil Bupati Sangihe, Helmud Hontong, bersama Kepolisian, TNI dan BPBD, mendaak datang dan duduk di Pos Hangat Dompet Dhuafa untuk korban Banjir Bandang Sangihe.

Mendapati kunjungan tersebut, para relawan sigap menyiapkan kopi yang menjadi pilihan beliau. Biskuit dan jajanan ala Pos Hangat Dompet Dhuafa menjadi pelengkap rehat. Nampak wakil bupati dan tim, tengah serius membahas rencana penanaman pohon, sebagai bentuk pencegahan terjadinya hal serupa di wilayah tersebut.

Di tengah rehat, muncul pertanyaan menarik kepada relawan dari jajaran pemerintah dan juga mitra BUMN seperti Pertamina, BRI dan yang lain. Mulai dari pertanyaan "apa itu Dompet Dhuafa? Dari mana dana ini ada? Mengapa mau membuka Pos di sini? Alasan Dompet Dhuafa hadir?" silih berganti menghampiri para relawan Dompet Dhuafa di pos hangat.

Mendapati banyak pertanyaan tersebut, para relawan menjawab dengan semangat. Bahwa kehadiran Dompet Dhuafa di Sangihe adalah bukan karena kita peduli hanya pada sesama. Perbedaan suku, ras dan agama tak menjadi masalah. Karena Dompet Dhuafa hadir sebagai bagian dari penduduk di berbagai wilayah dan negeri ini. Bentuk Siap Siaga saling peduli dan menolong dalam kemanusiaan terus bergulir sesuai dengan kemampuan yang bisa Dompet Dhuafa lakukan.

"Dalam kemanusiaan, tentu semangat Dompet Dhuafa untuk hadir merawat sesama. Tentunya juga dengan kehadiran di Sangihe. Banyaknya donatur yang menitip amanah melalui Dompet Dhuafa, juga menambah semangat untuk hadir merawat masyarakat terdampak banjir bandang. Dengan cepat berbagai program kami kreasikan di Sangihe," jelas Nur Amalia, selaku penanggung jawab Bidang Program Dompet Dhuafa Sulawesi Utara.

Nur Amalia juga menambahkan, selain respon evakuasi, Dompet Dhuafa di Kepulauan Sangihe, menghadirkan serangkaian program. "Yang kami gulirkan di sini ada Pos Hangat, ada bantuan paket sembako dan ada juga bantuan bahan bangunan. Akhir pekan kemarin menjadi waktu untuk mulai menggulirkan bantuan sembako dan bahan bangunan," tambahnya.

Pos Hangat tersebut seperti filosofi kopi bahwa dihadapan kopi, kita semua sama. Kopi tak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya. Karena dihadapan kopi kita semua sama.

"Riuh dan ramainya Pos Hangat kami dari semua kalangan rakyat dan pemerintah. Karena warga Sangihe telah membuka hati yang luas atas keberadaan kami yang berbeda. Maka kami berterima kasih, lantaran telah diterima baik di desa ini," pungkas Amalia. (Dompet Dhuafa/Amel/Taufan YN)