Adab-Adab Bermasyarakat Menurut Islam yang Sering Kali Terlupakan (1)

Sebagai agama yang rahmatan lil alamin, Islam bukan saja mengatur kehidupan individu tapi juga kehidupan bersosial. Di tengah berkembang pesatnya teknologi dan kehidupan yang semakin modern, terkadang adab-adab atau etika bersosial sering kali diabaikan.

Khususnya di masyarakat urban, semakin individualisnya kehidupan, tingginya kompetisi dalam bertahan hidup, hal-hal sederhana dalam interaksi sosial pun sering kali diabaikan. Padahal, sejak di bangku sekolah dasar pun kita sudah paham teori bahwa manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.

Untuk itu, mari kita bahas kembali apa saja adab-adab bermasyarakat dalam Islam yang sudah seharusnya diamalkan oleh umat Islam. Hal ini khususnya adalah dalam bertetangga, karena bagian masyarakat terdekat dalam lingkungan kita adalah tetangga. Berikut ini adalah beberapa diantaranya yang bisa kita kembali ingat dan praktikan.

  1. Bersikap Baik

Perintah berbuat baik dalam interaksi sosial sudah Allah jelaskan secara konkret dalam QS An-Nisa ayat 36. Disebutkan bahwa tetangga, orang-orang miskin, anak-anak yatim di sekitar kita adalah orang-orang yang harus kita bantu dan berikan kebaikan untuk mereka.

“Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.”

Selain itu, disebutkan juga dalam sebuah hadits, Dari Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah engkau memandang remeh suatu kebaikan sedikit pun juga walaupun engkau hanya bertemu saudaramu dengan bermuka manis.” (HR.Muslim)

Walaupun hanya dengan memberikan wajah ceria dengan senyum yang ikhlas, hal tersebut juga masuk dalam adab bersosial yang bisa kita lakukan kepada orang-orang di sekitar. 

2.              Menghargai Tetangga Walaupun Berbeda Keyakinan

Ajaran Islam dan teladan dari Rasulullah SAW tidak pernah mencontohkan kita untuk berbuat buruk kepada sesama manusia sekalipun ia non muslim, berbeda suku atau bangsa. Perintah berbuat baik, menghargai sesama justru ditunjukkan oleh Rasulullah SAW saat ia memperlakukan pamannya, memperlakukan tetangganya yang non muslim dan berbuat buruk padanya, namun dibalas dengan kebaikan oleh Rasulullah.

Ini juga sejalan seperti yang ada dalam QS Al-Mutahanah ayat 8, “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil”.

3.              Tidak Mengganggu 

Hindari hal-hal yang bisa mengganggu kenyamanan dan ketenangan hidup bersosial. Misalnya terlalu keras menyalakan musik, berteriak-teriak atau bertengkar sehingga terdengar ke rumah tetangga, atau membuat makanan yang aromanya mengganggu penciuman.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir maka janganlah dia mengganggu tetangganya” (HR Bukhari & Muslim).