Korban Kembali Berjatuhan, Suriah Membutuhkan Bantuan

JAKARTA — Kabar dari Suriah kembali menyayat hati. Meningkatnya serangan pasukan pemerintah Suriah dan sekutunya telah menghilangkan nyawa ratusan orang, dan melukai ratusan warga sipil lainnya di Ghouta Timur. Tertulis di Harian Kompas (26/2), setidaknya ada 520 korban jiwa atas serangan massif militer Assad, sepekan terakhir. Wilayah tersebut merupakan kantong terakhir kelompok pemberontak di sekitar Damaskus, Suriah.

Konflik setajam apapun, tentu tidak patut menjadikan masyarakat sipil, terutama perempuan, anak-anak, dan lansia sebagai korbannya. Hal tersebut sangat tidak menghormati hak asasi manusia yang ada. Mengingat tercatat ratusan jiwa jatuh menjadi korban.

Seperti yang dilansir dari BBC, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Gutteres, mengutarakan bahwa gencatan senjata sangat penting untuk memungkinkan penyaluran bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Ghouta Timur, yang terjebak konflik. Banyak warga mengungkapkan, militer turut menjadikan rumah-rumah warga sipil, sekolah dan rumah sakit sebagai sasaran serangan, termasuk enam rumah sakit bawah tanah yang selama ini merawat para korban.

“Setiap pihak yang berkonflik di suriah harus menghormati hak-hak asasi masyarakat sipil yang tidak terlibat dalam konflik bersenjata tersebut. Lebih jauh, mereka harus diselamatkan agar tidak terjebak di tengah pertempuran tersebut. Sehingga tak terjadi pertumpahan darah yang lebih besar lagi,” ungkap Imam Rulyawan, Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi.

Catatan Panjang konflik di Suriah, turut menjadi salah satu konsentrasi kerja Dompet Dhuafa di sana. Berbagai bantuan terus bergulir ke Suriah. Dompet Dhuafa turut menyalurkan bantuan kesehatan, pendidikan, bahan pangan, dan bantuan musim dingin bagi masyarakat korban perang di kamp pengungsian di dalam Suriah.

“Alhamdulillah, kami selalu berusaha hadir dan menggulirkan bantuan untuk saudara kita di Suriah. Dari pendidikan hingga kebutuhan musim dingin bergulir setiap saat. Bagi anak-anak yatim korban perang Suriah, kami mengirimkan bantuan pakaian, dan perlengkapan sekolah. Kemudian untuk menunjang kebutuhan sektor kesehatan, Dompet Dhuafa telah menyalurkan ambulans melalui KBRI Damaskus. Kali ini kami juga terus merinci dan menyiapkan kebutuhan masyarakat suriah terdampak perang saat ini,” tambah Imam Rulyawan. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)