Nikmat yang Dulu Disia-siakan Kini Rasanya Begitu Mahal

Pandemi berkepanjangan memang melelahkan. Tapi sahabat, ada banyak hal yang mengingatkan dan mengajarkan kita kembali akan besarnya nikmat yang Allah berikan kepada kita. Saking nikmatnya, kita kadang lupa bersyukur dan menghargainya. Berikut ini beberapa nikmat yang kadang kita lewatkan, namun di saat pandemi begitu kita butuhkan.

1. Nikmat Sehat

Waktu kita sehat, berapa kali kita ucap syukur kepada Allah? Apakah kita syukuri nikmat itu dengan jaga kesehatan kita setiap hari? Menghindari makan dan minum yang tidak halal dan buruk untuk badan. Saat pandemi ini, banyak orang-orang di sekitar kita atau bahkan kita juga mengalami sakit. Saat ini sangat terasa, bahwa mahalnya nikmat sehat itu.

2. Nikmatnya Bernapas

Covid-19 yang menguji banyak orang, membuat tabung oksigen laku keras. Bahkan ada sahabat yang kesulitan mencari tabung oksigen untuk kerabatnya yang mengalami penurunan saturasi oksigen karena Covid-19. Saat kita sehat, berapa kali kita ucap syukur akan nikmatnya bernapas tanpa harus membayar mahal?

3. Nikmatnya Bertetangga dan Bersilaturahmi

Segalanya menjadi terbatasi saat Covid-19. Tidak jarang kita pun khawatir saat harus berinteraksi dengan orang karena penularan Covid-19 yang bukan main. Tapi di sisi lain, saat Covid-19 justru banyak orang-orang yang saling membantu terutama tetangga terdekat. Berkirim makanan saat harus Isolasi Mandiri atau sekedar membelikan obat karena penderita Covid tak bisa kemana-mana.

4. Nikmatnya Rasa Makanan dan Minuman 

Seseorang yang sedang mengalami Covid-19, banyak juga yang kehilangan rasa saat makan dan minum. Istilah lainnya, mereka terkena Anosmia. Jika sudah begini, maka kita bisa ingat bahwa rasa makanan dan minuman begitu mahal. Tanpa adanya rasa kita jadi tidak bisa menikmati makanan dan minuman walaupun makanan atau minuman tersebut mahal rasanya. Kita menjadi sadar bahwa apapaun makanannya, asalkan bisa kita menikmati maka itu sungguh nikmat yang tidak tertandingi.

5. Nikmatnya Bekerja dan Memiliki Penghasilan

Di tengah pandemi seperti ini, banyak sekali orang-orang yang kehilangan pekerjaannya. Saat seperti ini harusnya kita menyadari bahwa bekerja sebenarnya adalah nikmat karena dengannya kita bisa menghasilkan rezeki dan mendapat penghasilan. Selelah apapun kita, seberat apapun pekerjaan kita, hal itulah yang juga diinginkan orang lain yang tidak memilikinya. 

Kadang sebagai manusia kita baru menyadari dan mensyukuri banyak nikmat dari Allah SWT saat teguran dan ujian itu datang. Padahal, setiap detik yang kita lewati ada jutaan nikmat yang luput dari kesyukuran kita. Menurut sahabat, apa lagi hal-hal yang bisa kita syukuri walaupun pandemi saat ini masih harus kita hadapi?