Gabung dengan Dompet Dhuafa, Mahasiswa FK UI Bantu Penyintas Banjir Dapatkan Layanan Kesehatan

JAKARTA BARAT — Sebagian warga Jabodetabek mengalami kejadian tak beruntung sejak malam tahun baru, tiga hari lalu. Hujan dengan curah tinggi membanjiri daerah-daerah rendah di Jabodetabek. Selain evakuasi, beberapa hal lainnya juga dibutuhkan oleh para penyintas bencana banjir.

Sebagai lembaga kemanusiaan, Dompet Dhuafa melakukan banyak tindakan dalam merespon banjir tersebut. Selain evakuasi dan menyediakan dapur umum, Dompet Dhuafa menggulirkan Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) bagi para penyintas. Melihat kejadian banjir kali ini begitu dahsyat, Dompet Dhuafa tentu membutuhkan lebih banyak tenaga tambahan.

Begitu banyak orang yang menawarkan diri dan mengambil peran menjadi tenaga relawan Dompet Dhuafa. Baik sebagai tim respon cepat hinga tim recovery, maupun layanan lainnya.

Terlihat seorang perempuan muda memakai rompi hitam bertuliskan Dompet Dhuafa sedang melakukan pengobatan bagi para pengungsi di halaman Masjid Borobudur. Tak disangka, ia adalah relawan LKC Dompet Dhuafa. Adinda Nur Afifah namanya. Wanita asal Jakarta tersebut ternyata mahasiswi aktif kedokteran Universitas Indonesia.

Adinda mengaku, melihat info banjir yang begitu dahsyat dan aksi-aksi yang dilakukan para relawan Dompet Dhuafa. Dirinya terdorong untuk turut terjun menjadi bagian dari mereka.

“Kebetulan teman saya juga ada yang menjadi relawan Dompet Dhuafa. Saya mencari info lokasi-lokasi mana saja yang ada Dompet Dhuafa di situ. Juga apa yang sekiranya bisa saya lakukan sebagai mahasiswa kedokteran,” ungkap Adinda.

Setelah menghubungi koodinator respon Dompet Dhuafa, Adinda kemudian mengambil bagian dari relawan LKC di pengungsian Masjid Borobudur, Cipinang Melayu.

Tidak sendirian, Adinda ingin melibatkan teman lainnya turut terjun bersama melakukan misi kemanusiaan. Diajaknya empat teman lainnya yaitu Puspa, Gusti, Aril, dan Dewi untuk turut ambil peran dari bagian Dompet Dhuafa. Keempatnya juga merupakan mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

“Sebelumnya saya sendiri memang giat di kegian sosial. Namun hanya sebatas lingkup kampus saja. Kalau untuk respon bencana, ini baru pertama kalinya. Alhamdulillah senang sekali bersama Dompet Dhuafa dapat membantu saudara-saudara yang terkena musibah,” imbuhnya. (Dompet Dhuafa/Muthohar)