Bangun Sekolah Di Pelosok Negeri, Upaya OVO dan Dompet Dhuafa Prioritaskan Pendidikan

SIARAN PERS, PANDEGLANG, BANTEN — Dompet Dhuafa bersama OVO, platform pembayaran dan layanan keuangan digital terdepan, baru saja meresmikan salah satu sekolah bernama MI Al- Huda 2 di Rancapinang, Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Kamis (6/2/2020) lalu. Pembangunan dan relokasi gedung sekolah baru tersebut memakan waktu empat bulan. Semua itu dilakukan secara swadaya oleh masyarakat sekitar. Jika awalnya sekolah Al-Huda 2 hanya memiliki tiga ruang kelas dengan ukuran 3 x 3 meter, sekarang telah bertambah menjadi delapan ruang. Meliputi enam ruang kelas dan dua ruang guru, dengan masing-masing luas 5 x 5 meter.

“Pendidikan memang merupakan salah satu pilar penting Dompet Dhuafa dalam menyejahterahkan masyarakat. Salah satunya dengan membangun sekolah di pelosok atau pedalaman negeri seperti ini,” jelas Yuli Pujihardi, selaku Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa.

Sekolah MI Al-Huda 1 dan 2 merupakan sekolah utama di desa Rancapinang yang berdiri pada 2009. Inisiatif didirikannya sekolah tersebut lantaran lokasi sekolah dasar yang tersedia sangatlah jauh jaraknya. Ditambah masih banyak dengan jalan yang membutuhkan perbaikan dan curam. Menjadi tantangan terbesar bagi murid-murid sekolah dasar menempuh pendidikan.

Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur OVO mengatakan, “Kolaborasi dengan Dompet Dhuafa merupakan bagian dari bentuk perhatian OVO untuk revitalisasi wilayah yang terdampak musibah di Banten beberapa waktu lalu. Hal ini menggaris bawahi peran donasi digital dalam mempermudah masyarakat untuk berbagi kebaikan. Revitalisasi sekolah merupakan langkah besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan dan kami berharap masyarakat sekitar dapat memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari kegiatan tersebut”.

Hingga kini, sebanyak 103 anak bersekolah di MI Al-Huda. Dengan total 12 pengajar. Jika dulu, ruang kelas harus digunakan bergiliran, karena keterbatasan ruang. Sekarang masing-masing tingkatan mampu menikmati ruangan kelasnya masing-masing.

“Ya dulu sempat ragu mau sekolahin di sini. Terlebih melihat kondisinya kayak gitu. Tapi sekarang sudah berubah. Ruangannya berubah. Anak-anak juga suka. Akhirnya saya sekolahkan anak saya di sini,” imbuh Elis salah seorang wali murid kelas 1.

Rencananya setelah pembangunan gedung baru dan relokasi bagi MI Al-Huda 2. Juga akan dilakukan hal serupa kepada dua sekolah lainnya, yakni melakukan peremajaan MI Al-Huda 1 dan Sekolah Dasar Kreativa yang akan dibangun di wilayah pelosok Serang, Banten. (Dompet Dhuafa/Fajar)