BOGOR — Pendidikan merupakan faktor penting dalam terciptanya akhlakul karimah dan kepribadian seseorang. Selain itu, pendidikan juga diyakini sebagai faktor utama dalam meraih cita-cita yang diharapkan. Begitu besar artinya pendidikan dalam kehidupan. Banyak orang rela mengorbankan segala apa yang ia punya demi investasi di masa depan.
Hal ini pula yang dirasakan oleh Adan Ramadhan (18), pemuda asli Bogor ini tak ingin masa kelam putus sekolah ketika SMP terulang dalam hidupnya di masa yang akan datang. Tak seperti anak-anak sebaya lain, Adan harus rela jika dirinya putus sekolah demi memberi jalan bagi sang Kakak menuntaskan pendidikan menengah atas. Hal itu ia lakukan karena kedua orang tua tak mampu membiayai pendidikan tiga anak bersamaan.
Tapi hal itu tak berlangsung lama, setahun kemudian ia melanjutkan pendidikan melalui pendidikan paket B yang salah satu biayanya ia dapat melalui hasil kerja kerasnya. Demi itu semua Adan berternak ikan lele di tempat penangkaran kolam ikan yang tak jauh dari rumahnya. Sang Ayah, Husin (56), yang melihat keinginan kuat Adan untuk melanjutkan sekolah tak ayal membuatnya membantu mewujudkan mimpi sang anak.
“Dia emang pengen banget lanjutin sekolah, saya mah orang tua liat anak ada keinginan begitu saya dukung pastinya. Selagi saya mampu,” pungkas Husin.
Adan menyadari betul bahwa konsekuensi melanjutkan pendidikan begitu berat. Permasalahan utama ialah biaya sekolah yang tak murah. Untuk itu ia berpikir bagaimana cara agar dapat bertahan melanjutkan pendidikan di SMA. Jalan yang ia pilih ialah berternak lele yang merupakan usaha ayahnya dan juga usaha mayoritas masyarakat sekitar, selain berternak ayam.
Sudah setahun lebih ia menjalankan profesinya sebagai peternak lele, tepatnya ketika masuk ke SMA. Setiap pagi, sebelum fajar menyingsing ia sudah siap dengan jaring dan bak penampung ikan yang dikaitkan ke bambu panjang. Ditemani sang ayah, membuat suasana bekerja menjadi penuh kehangatan dan keakraban.
Setiap hari mereka melewati jalan yang cukup terjal menuju kolam. Sesampainya di kolam mereka sekuat tenaga menjaring ikan lele yang beratnya hampir 10 Kilogram. Tak hanya pandai menjaring, Adan juga telaten memperhatikan mana ikan yang telah siap untuk bertelur dan mana yang belum.
“Kita bisa liat di perut bagian bawah bang, kalo keliatan banyak putih-putihnya itu tandanya dia bertelur, udah bisa kita pisahin ke kolam yang diatas,” kata Adan menjelaskan kepada tim LPM Dompet Dhuafa yang mengunjungi kediamannya di Cibinong RT.03/04, Gunung Sindur, Bogor.
Setelah selesai menangkap ikan di kolam bawah, mereka dengan sigap membawa hasilnya dengan menggunakan bambu panjang yang dikaitkan bak. Selanjutnya mereka akan menyuntik vitamin agar lele yang telah siap bertelur dapat menghasilkan banyak telur dan mendapat hasil maksimal.
Butuh waktu panjang agar lele bisa bertelur. Mereka mencatat butuh waktu kurang lebih tiga bulan. Dari waktu tersebut baru lah mereka merasakan hasil dari jerih payah selama ini. Jika lele tumbuh banyak dan lumayan besar, Husin menjual dengan sistem kiloan, tetapi jika pembeli datang namun hasil belum signifikan, ia menjual lele per kolam. Perkilo dibanderol dengan harga sekitar Rp. 17.500.
“Kalo sebulan kadang saya dikasih 100.000 rupiah sama pemilik kolam. Ini kan kolam milik orang Jakarta yang saya urus ternaknya. Tapi terkadang juga saya jualin ke pasar, yah lumayan lah hasilnya buat jajan sama bayar sekolah,” aku Adan.
Meski Adan telah bekerja keras, tak berarti ia terhindar dari beban pendidikan. Ia mengaku masih memiliki tunggakan sekolah yang cukup besar. Walau ia terus mencicil agar tak membesar dan merepotkannya di akhir tahun nanti. Apalagi usaha yang dilakukan Adan memang tak begitu besar menghasilkan uang.
Melihat kegigihan tersebut, tim Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa melalui program “Tunas Keluarga” berusaha membantu meringankan beban pendidikan Adan. Itu semua agar ia dapat meraih prestasi yang lebih baik dan menciptakan ketenangan dalam menuntut ilmu. LPM membantu melunasi biaya tunggakan Adan di SMA tempatnya menuntut ilmu.
“Terima Kasih kepada Donatur yang budiman atas bantuan biaya sekolah untuk saya. Mudah-mudahan dibalas kebaikannya oleh Allah SWT,” tutur Adan seraya bersyukur. (LPM Dompet Dhuafa/Rifky)