Ahlan wa sahlan fii Cotabato Mindanau

Alhamdulillah mendarat dengan selamat di bandara Cotabato Mindanau Philippina. Bandara yang tidak terlalu luas dan sederhana ini terlihat siaga dengan penjagaan militer yang menggunakan senjata laras panjang, mengambil foto bandarapun langsung ditegur oleh beberapa petugas.

Cotabato adalah provinsi di Mindanau Philipina yang biasa disebut sebagai bangsa Moro. 80 % penduduknya provinsi adalah muslim, tetapi dengan kondisi keislaman yang tidak terlalu kental. Jarang terlihat wanita memakai jilbab, kalaupun ada hanya memakai jilbab kecil atau sekedar kerudung.

Cotabato dan beberapa wilayah Islam lainnya di Philipina seperti Sulu, Basilian adalah kawasan muslim yang selama 350 tahun penjajah Spanyol dan Amerika tidak mampu menaklukkannya sehingga keberadaan Islam tetap terjaga walau secara kualitas mengalami penurunan.
Walaudemikian menurut mitra kami, sangat kecil kemungkinan keluar dari Islam, tetapi memang sulit juga diajak berislam dengan baik seperti menutup aurat, sholat dengan rajin dan ajaran Islam lainnya.
Tetapi alhamdilillah kalau bertemu dengan generasi yang tua masih banyak yang bisa berbahasa Arab. Sehingga kata sambutan umum mereka kepada tamu adalah “ahlan wa sahlan”.

Keluar dari bandara terdapat beberapa pos penjagaan militer yang harus dilewati. Alhamdulillah setelah diperiksa dinyatakan aman. Pemeriksaan ini dilakukan karena memang wilayah ini rawan konflik antara muslim dan pemerintah yang sudah berlangsung lama.

Memasuki perbatasan kota terlihat kondisi Cotabato yang sederhana, mungkin seperti Indonesia sepuluh tahun yang lalu. Toko-toko sederhana dan kumuh, rumah penduduk yang kebanyakan menggunakan papan beratab daun, angkutan umum tua yg dijejali penumpang sampai atas, sepeda becak (sikad chicken) yang terlihat tua, anak-anak yang bermain tanpa alas kaki, hewan ternak yg berkeliaran dan tidur di jalan, sumur tradisional dengan ember dan kondisi lain-lainnya.

Demikianlah kondisi umum di Cotabato yang cukup terbelakang dan membutuhkan bantuan muslim dimana saja agar muslim di Cotabato lebih sejahtera dan mempunyai iman Islam yg semakin kuat. Aamiin

Ust Herman tim QC Dompet Dhuafa

Batas Akhir Kurban di Dompet Dhuafa 13 Sept 2016