PANDEGLANG — Dompet Dhuafa Banten menggelar serangkaian aksi penutupan respons bencana banjir yang melanda dua kabupaten di Banten Selatan, yakni Kabupaten Lebak dan Padeglang, Minggu, (19/2). Aksi digelar di tiga kecamatan di Kabupaten Lebak yang meliputi Kecamatan Banjarsari, Wanasalam, dan Malingping, serta tiga kecamatan di Kabupaten Pandeglang, di antaranya Kecamatan Munjul, Sindangresmi, Cikeusik.
“Aksi tanggap bencana ini dilakukan dalam rangka membantu meringankan beban korban bencana banjir yang menimpa masyarakat di kedua kabupaten terdampak,” jelas Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, Abdurrahman Usman, Senin (20/2).
Banjir melanda wilayah Lebak dan Pandeglang sejak 9 Februari lalu, dan mengakibatkan lumpuhnya aktivitas warga, serta kerusakan beberapa fasilitas umum. Sebelumnya, Dompet Dhuafa Banten bersama konsorsium lembaga, dan relawan sosial, merespons bencana dengan mendirikan posko tanggap bencana, penyaluran bantuan logistik berupa makanan dan pakaian, pendirian dapur umum, serta aksi layanan kesehatan gratis bagi warga terdampak banjir.
“Alhamdulillah, hari pertama mendapatkan informasi adanya bencana banjir yang menimpa saudara-saudara kita di Banten Selatan, relawan Dompet Dhuafa dan mitra langsung bergerak. Kita terjunkan tim Disaster Management Center dan Layanan Kesehatan Cuma-cuma,” jelas Usman.
Dalam aksi penutupan tahap respons darurat ini, Dompet Dhuafa bersama konsorsium yang terdiri dari jaringan Yayasan Kami Peduli dan Madeenah Indonesia menyalurkan berbagai donasi langsung ke lokasi bencana. Donasi yang tersalurkan berupa dana tunai maupun sembako, bahan bangunan, alat tulis, Al-Quran, obat-obatan, perahu karet, dan lainnya.
Uung Muhibudin, selaku koordinator konsorsium relawan aksi tanggap bencana banjir Banten Selatan menjelaskan, berakhirnya tahap respons darurat banjir adalah pertanda bahwa Dompet Dhuafa akan melanjutkan respons ke tahap recovery. “Aksi hari ini adalah aksi terakhir kami dalam tahap respons darurat. Selanjutnya, aksi akan dilanjut dengan kampanye #BantenSiapSiaga yang fokus pada pemulihan fasilitas yang rusak pasca banjir,” kata Uung.
Bersama konsorsium, Dompet Dhuafa akan melakukan penggalangan dana untuk perbaikan jembatan yang putus. “Kami telah menghimpun sembilan data jempatan yang rusak dan butuh perbaikan. Tiga unit di wilayah Cibeber, dua unit di wilayah Leuwidamar, satu unit di wilayah Sobang, satu unit di wilayah Banjarsari, dan satu unit di wilayah Rangkasbitung. Kami targetkan mudah-mudahan dapat memperbaiki minimal dua jembatan rusak tersebut,” pungkas Uung.