Akses Jalan Sulit, Tim Medis Dompet Dhuafa Bergerak Cepat Layani Korban Gempa Palu

PALU — Palu dan Donggala sedang beduka. Gempa berkekuatan 7,4 SR disusul gelombang tsunami meluluhlantakkan wilayah Kota Palu, juga Kabupaten Donggala, Sigi, dan sekitarnya. Lebih dari 1.400 korban jiwa dan ribuan lainya luk-luka, juga masih banyak ratusan ribu warga terdampak. Akses jalan pun ikut rusak, menghambat distribusi bantuan logistik ke sejumlah wilayah terdampak gempa dan tsunami.

Bukan hanya gedung rumah yang rusak, fasilitas umum pun ikut terdampak, salah satunya adalah rumah sakit. Padahal kebutuhan akan kesehatan sangatlah krusial dalam keadaaan pasca bencana. Banyaknya korban luka karena tertimpa rerentuhan untuk segera ditangani. Kondisi pengungsian yang seadanya juga mengancam kesehatan para pengungsi. Oleh karena itu, tim medis Dompet Dhuafa mencoba untuk bergerak cepat merespon kondisi tersebut.

Memberikan bantuan pengobatan bagi korban bencana bukanlah hal mudah. Tim medis Dompet Dhuafa yang terdiri dari relawan dokter dan perawat dari Dompet Dhuafa Sulawesi dan Dompet Dhuafa Kalimantan Timur, tidak tinggal diam menunggu pasien datang, melainkan turun langsung ke lokasi-lokasi yang diperkirakan banyak warga yang membutuhkan bantuan pengobatan.

Jalan menuju lokasi yang rusak, dan adanya penolakan sejumlah warga lokal yang mungkin trauma dan khawatir pasca gempa, tak membuat tim medis Dompet Dhuafa mundur begitu saja.

Sebab, para penyintas atau korban yang selamat banyak yang membutuhkan bantuan. Baik bantuan logistik, ataupun bantuan medis. Untuk itulah tim medis ini hadir, mengobati warga yang luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan, ataupun akibat tsunami.

“Kebutuhan kesehatan tentu sangat penting. Mengingat kondisi bencana yang cukup memprihatinkan. Kami berkomitmen untuk memberikan bantuan medis agar Palu segera sembuh dan normal kembali,” terang Imam Rulyawan, selaku Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi. (Dompet Dhuafa/Zul)