Dompet Dhuafa Dampingi Amalan International Indonesia Sambangi Kebun Pemberdayaan Wakaf Produktif

SUBANG — Amalan International Indonesia berkesempatan mengunjungi salah satu area lahan pemberdayaan pertanian Kebun Indonesia Berdaya – Dompet Dhuafa di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang (Jum'at, 22/11/2019). Dengan berjalan kaki, mereka menulusuri area lahan perbukitan menuju lokasi pertanian.

Amalan International sendiri merupakan sebuah perusahaan penyedia program manajemen keuangan yang terkemuka dan terpercaya. Sebagai social enterprise yang berbasis financial technology, amalan hadir untuk membantu jutaan orang yang kesulitan membayar utang kartu kredit dan Kredit Tanpa Agunan (KTA).

“Jadi kami datang ke sini untuk melihat apa yang dilakukan Dompet Dhuafa. Ini adalah kunjungan pertama kami ke salah satu program Dompet Dhuafa. Dan apa yang telah dilakukan di sini sungguh menakjubkan. Kami juga, secara harfiah, merasakan apa yang yang dilakukan di sini (produk buah: red). Dan saya pikir kami sangat menantikan untuk bekerja sama dalam program mendatang di masa depan,” ujar Arne Hartmann selaku CEO Amalan International (22/11/2019).

Penanggung Jawab Lapangan Kebun Indonesia Berdaya – Dompet Dhuafa, Agung, mendampingi para anggota Amalan International Indonesia untuk melihat wilayah pertanian di sana. Dari mulai area kebun nanas, buah naga, hingga menyusuri peternakan kambing.

“Kami mendapat sambutan yang sangat hangat di sini, dan kami berterima kasih untuk itu. Kami juga melakukan tur melewati perkebunan. Kami melewati kebuh buah nanas. Walaupun kami belum dapat memanen buah naga, namun kita dapat melihat cara buah naga ditanam di sini. Kemudian kami makan siang dengan semua bahan segar yang berasal dari sini yang sangat enak. Jadi saya pikir semua orang senang,” lanjut Arne Hartmann.

Yuniarko selaku Direktur Wakaf Dompet Dhuafa menuturkan kegiatan ini sebagai bentuk sosialisasi masyarakat luas. Bahwa Dompet Dhuafa mampu mengelola kebun produktif.

“Seeing is believing. Inilah usaha Dompet Dhuafa untuk mengajak siapapun untuk melihat sendiri pemberdayaan wakaf Dompet Dhuafa,” jelas Yuniarko (22/11/2019).

Terhitung Kebun Indonesia Berdaya sudah beroperasi selama lima tahun. Dan akan mengembangkan lagi produk wakaf ini ke arah industrialisasi dengan membangun pabrik yang nantinya akan menjadi tempat proses pembuatan selai. Bahan-bahannya sendiri nantinya berasal dari hasil pertanian Kebun Indonesia Berdaya.

“Tantangannya, petani itu biasanya dalam posisi lemah. Karena (lahan:red) dikuasai oleh industri-industri besar juga pedagang-pedagang besar. Sehingga petani sendiri tidak memiliki kuasa dalam menentukan harga pasar. Jadi sangat menderita. Dan inilah peran Dompet Dhuafa ingin mengangkat petani supaya mandiri dan meningkat perekonomiannya,” tutup Yuniarko. (Dompet Dhuafa/Fajar)