Amanah Kebaikan dari Wardah: Tebar Paket Makanan Berbuka

SIARAN PERS, JAKARTA — Waktu menunjukan pukul 16:45 WIB. Pada Rabu (20/5/2020), suasana di daerah perkampungan Pondok Labu, Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan, tetap seperti biasanya. Tidak terlalu ramai, namun tidak tepat juga dikatakan sepi dengan hilir mudik buruh yang keluar masuk kampung tersebut. Akan tetapi hal ini menandakan momen bagus untuk mendistribusikan paket makanan berbuka bagi warga sekitar. Jika perkampungan pada saat itu sedang ramai maka akan sulit membagikan paket berbuka gratis. Karena dengan demikian akan sulit menerapkan protokol kesehatan penanggulangan COVID-19: physical distancing.

Beberapa menit kemudian, sebuah kendaraan mendatangi salah satu balai perkampungan yang bernama Rumah Penyuluhan Kreatif (RPK). Tidak lama terdapat 2 (dua) orang yang menurunkan paket yang terisi oleh aneka ragam makanan berbuka puasa. Tempat tersebut rupanya merupakan salah satu tempat binaan RPK untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Salah satu relawan RPK menyebutkan tempat ini dipakai sebagai sarana pendidikan gratis bagi anak-anak warga setempat yang kurang mampu. 

Ketika semua paket sudah diturunkan. Beberapa relawan turun mendatangi rumah masing-masing warga. Ada yang menggendong makanan berat. Ada yang membawa minuman berbuka puasa. Ada pula yang membawa aneka ta'jil. 

"Kita ke arah yang sana dulu ya. Kemudian kembali memutar di sini. Karena di sana merupakan jalan buntu," jelas Nur Intan sambil menunjukan ke arah Utara. Nur Intan sendiri merupakan salah seorang relawan Dompet Dhuafa yang juga merupakan relawan RPK.

Kemudian mereka sambangi ke rumah warga satu persatu. Dari satu pintu ke pintu lainnya. Dari keluarga yang satu ke keluarga lainnya. Tentunya, baik relawan pendistribusian maupun penerima manfaat, semuanya saling menyambut satu sama lain. Selayaknya keluarga hangat yang baru bertemu akibat berpisah dalam waktu lama. 

"Di sini rata-rata bekerja sebagai buruh harian. Salah satunya sebagai buruh pemulung," jelas salah seorang warga setempat. 

Ini keadaan yang lazim di ibu kota. Jika kita berjalan sedikit saja sejauh 500 – 800 m. Kita akan menemukan salah satu perumahan yang kontras sekali dengan perkampungan ini. Selain menunjukan bentuk bangunan yang berbeda-beda. Hal ini juga menunjukan bentuk perbedaan mata pencaharian dua kelompok masyarakat. 

"Alhamdulillah ya Bu, Mas. Jadi tidak pusing lagi berbuka pakai apa. Kita ketemu nasi saja sudah alhamdulillah," ujar warga lainnya sambil memegang erat paket makanan agar tidak jatuh dan sia-sia. 

Kegiatan bagi-bagi paket makanan berbuka ini merupakan inisiasi dari Wardah dengan menjadikan Dompet Dhuafa sebagai pihak penyalur. Program yang dinamakan Pop Up Kitchen ini menyasar 80 titik persebaran dengan 10.000 paket berbuka untuk beberapa wilayah di Indonesia. Adapun titik persebarannya meliputi Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi, Banten, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Riau, Padang, dan Makassar. 

"Semoga Wardah dan Dompet Dhuafa semakin jaya dan berkah selalu," pungkas Nida (11) salah seorang penerima manfaat. (Dompet Dhuafa/Fajar)