Jakarta – Menjelang akhir Ramadhan keberkahan melimpah di muka bumi, terlebih saat memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan pula, Alquran diturunkan di muka bumi.
Untuk mencari keberkahan pada malam lailatul qadar, banyak hal yang dapat dilakukan, di antaranya adalah beri’tikaf. I’tikaf berasal dari kata ‘akafa-ya’kufu-ukufan yang berarti berdiam diri atau tetap atas sesuatu. Sedangkan pengertian i’tikaf sendiri berarti berdiam diri di masjid sembari memperbanyak ibadah seperti shalat, dzikir, membaca Al Quran atau memperbanyak segala kegiatan yang hanya mengingat kepada Allah.
Menurut Khalid Abdul Kareem, I’tikaf dapat membuahkan banyak manfaat, di antaranya adalah memberikan perbaikan hati dan menumbuhkan sifat ikhlas dan penyucian jiwa. Berasal dari perbaikan hati, akan menimbulkan perbuatan yang baik pula.
Rasulullah SAW bersabda: “Ketahuilah bahwa sesungguhnya di dalam fisik manusia terdapat sekerat daging, jika baik (keratan itu) maka baiklah fisik secara keseluruhannya, dan jika buruk (keratan itu) maka buruklah semuanya. Ketahuilah bahwa sekerat daging tersebut adalah hati.” (HR. Bukhari-Muslim).
Mereka yang beriktikaf di akhir Ramadhan adalah orang-orang yang mencari lailatul qadar dan jika pencarian itu lengkap sepuluh hari terakhir, maka Allah SWT akan memberikan ampunan atas dosa-dosanya.
Tak hanya itu, orang-orang yang beri’tikaf adalah pribadi-pribadi yang menghidupkan sunnah Rasul SAW dan barang siapa menghidupkan sunnahnya, maka mereka menjadi pribadi yang dicintai Allah dan Rasul-Nya dengan balasan ampunan dan surga.
Hikmah lain yang dapat diambil dari beri’tikaf adalah dapat memelihara diri dari kelupaan terhadap Allah. Lebih dari itu, I’tikaf dapat menjaga diri dari perbuatan haram dan dapat menjauhkan panca indra dari perbuatan dosa dan maksiat. (Dompet Dhuafa/Gita)
#Ramadhan, Ambil Berkahnya
“22 tahun Dompet Dhuafa Tumbuh Bersama, mari bergandeng tangan wujudkan kemandirian”