Asa Sutini, Ibu Tangguh Penopang Hidup Keluarga

Pagi itu, Warung sembako dan sayur mayur milik Sutini (43) pemetik manfaat Dompet Dhuafa dalam program Social Trust Fund (STF)  ini begitu laris manis. Ya, begitulah usaha yang dijalani ibu dari 3 orang anak ini. Ibu yang tinggal di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan ini tak menyangka, kini usahanya semakin berkembang, semenjak mendapatkan bantuan dari Dompet Dhuafa.

“Alhamdulillah, sudah  3 tahun bergabung dengan STF Dompet Dhuafa, pinjam modal usaha waktu itu, dan sekarang nggak nyangka bisa berkembang usaha warung sembako dan sayur yang saya rintis sampai sekarang ini,” ungkapnya saat ditemui pada Jumat (8/4).

Sudah 11 tahun lamanya, Sutini menjalani usaha dengan membuka lapak sayur. Seiring berjalannya waktu, dan ikhtiarnya bergabung dengan STF Dompet Dhuafa,  usahanya semakin berkembang dengan  mendirikan warung sembako.

Bu Tini, demikian sapaan akrabnya sehari-hari ini mengaku, dalam menjalani usahanya ini, ia pernah mengalami pasang surut, dikarenakan banyaknya warga sekitar yang berhutang barang dagangannya. Sampai pada akhirnya, ia pun mulai kehabisan modal usaha untuk mempertahankan usaha sayurnya tersebut.

“Dulu kesulitan modal usaha karena banyak yang ngutang. Saya udah pernah nagih, tapi ya mereka banyak yang belum lunasin. Yaudah saya ikhlasin aja. Alhamdulillah Allah kasih ganti rezeki yang lain sama saya, warung semakin ramai,” terangnya.

Disaat Tini membutuhkan modal usaha untuk membangun usahanya kembali, beruntung seorang tetangga dekat rumahnya memberikan saran kepadanya untuk bergabung dengan Social Trust Fund (STF) Dompet Dhuafa. STF sendiri merupakan program ekonomi Dompet Dhuafa yang memainkan peran sebagai bank orang miskin. Transaksi dominan yang dikembangkan adalah berbasis kepada akad dana kebajikan (Qardhul Hasan), yakni meminjam dengan pengembalian tanpa tambahan bunga maupun bagi hasil.

“Saya udah minjam 4 kali modal usaha sama STF Dompet Dhuafa, terakhir saya pinjam modal sebesar Rp 1,5 juta dan alhamdulillah sudah lunas,” ungkapnya tersenyum.

Kini, berkembangnya usaha sembako dan sayur mayur yang dirintis Sutini menghasilkan pundi-pundi Rupiah yang menggiurkan. Dalam sehari, ia bisa memperoleh penghasilan sebesar Rp 700 ribu bilamana warung usahanya laris manis. Dari hasil usahanya tersebut, ia mampu membantu suaminya dalam mencukupi kebutuhan keluarga seperti, memberi uang saku sekolah anak-anaknya, kebutuhan dapur, cicilan kredit elektronik dan lain sebagainya.

Sutini selalu bersyukur dan menerima apapun yang ditakdirkan Tuhan untuk keluarganya. Menurutnya, pantang bagi keluarganya untuk hidup dalam belas kasihan orang lain dan jatuh dalam keterpurukan. Semangat Sutini tak pernah surut dalam membantu perekonomian keluarga, ialah sang ibu tangguh penopang hidup keluarga. (Dompet Dhuafa/Uyang)