BANTEN — Indonesia dengan sumber daya alam yang melimpah, mampu mengantarkan penduduknya menjadi petani. Baik bertani sayur-sayuran, buah hingga rempah-rempah. Namun tidak sampai di situ, Indonesia juga memanfaatkan sumber daya alam dengan menjadi peternak. Entah beternak ayam, kambing, domba, dan sapi. Baik kesemua itu dilakukan atas dasar memenuhi kebutuhan hidup dasar ataupun memang sekedar hobi.
Tidak percaya? Coba saja tengok di tahun-tahun sekitar 2000-an. Terutama bagi generasi kelahiran 90-an. Mereka pasti pernah mendengar salah satu judul permainan video yang bernama Harvest Moon. Di permainan video tersebut seseorang bisa leluasa memutuskan apa saja yang mau ditanam, hewan apa saja yang mau diternak. Kemudian bagaimana perawatannya hingga menciptakan produk olahan yang bagus, lengkap dengan empat musim dan festival-festival berkaitan dengan dunia pertanian serta peternakan. Permainan video tersebut dapat dibilang mendorong siapapun memainkan dan tertarik untuk berprofesi seperti itu. Setidaknya penulis pernah merasakannya. Walaupun hanya sebentar.
Rupanya keseruan beternak juga ditemukan di salah satu program pemberdayaan Sentra Ternak Dompet Dhuafa Banten yang disebut DD FARM di Lingkungan Gowok, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten. Dengan total 240 ekor ternak, program tersebut baru diresmikan pada 19 Maret lalu, dengan mengusung konsep Edufarm. Dengan demikian, selain pusat pemberdayaan, program tersebut juga diharapkan menjadi pusat pembelajaran tentang peternakan, khususnya di Banten. Sehingga para peternak bisa menjadi mandiri dan siap di tempat lain atau menjadi plasma DD Farm.
“Terus terang, saya sangat menyenangi dunia peternakan dan pertanian. Jadi memang Saya merasakan banyak hal-hal menarik di dunia tersebut. Sebagaimana yang disyariatkan Islam dan Rasulullah. Ketika kita bergelut di dunia penggembalaan itu banyak sekali interaksi yang terjadi antara kita dan hewan. Pada akhirnya terbentuk rasa asih, asah, asuh. Rasa asah itu mampu mendorong kita untuk memikirkan bagaimana ternak itu supaya betul-betul bisa sehat, berhasil sesuai dengan keinginan kita. Rasa asih itu membuat kita punya rasa kasih sayang terhadap hewan ternak. Hingga mengantarkan kita memiliki rasa asuh tentang bagaimana tentang cara pemeliharaan yang baik,” ujar Latief, selaku Kepala Peternak di Sentra Ternak, pada Kamis (27/6/2019).
Selain itu, di lahan yang sama dengan Sentra Ternak, Dompet Dhuafa juga mengelola Sekolah Dasar gratis bagi masyarakat kurang mampu. Rencananya, hasil dari program Sentra Ternak akan digunakan untuk mensubsidi program sekolah tersebut dan menjadi penopang operasionalnya.
“Menariknya, di program tersebut juga menjadi fasilitas pendidikan gratis, khususnya di Kampung Gowo. Dari situ, saya tergerak untuk manfaatkan waktu luang dengan ikut sharing ilmu dan mengaktualisasikannya dalam dunia usaha peternakan yang sebenarnya memang seperti itu,” jelas Latief, yang telah menggeluti dunia peternakan sejak 2001.
Walaupun beternak itu cukup menyenangkan. Tidak dimungkiri bahwa hambatan-hambatannya pasti selalu ada. Terutama soal kesehatan hewan ternak.
“Apabila kita berbicara pengasuhan. Ternak domba dan kambing rentan kesehatannya. Terutama pada masa kedatangan ternak, misalnya bakalan yang dikirim dari Jawa ke daerah Banten. Itu dalam 15 hari pertama sering muncul masalah-masalah dari yang ringan sampai yang berat seperti kematian ternak. Jadi memang bisnis peternakan kadang itu tidak bisa copy paste. Memang semuanya harus dipelajari secara detail dan serius. Pernah ada hewan ternak yang menderita orf, yakni penyakit keropeng atau luka di sekitar mulut dan muka, serta mata. Hingga penyakit yang bisa menimbulkan kematian, yakni bloating atau kembung. Itu bisa mati dalam waktu hitungan jam saja. Akan tetapi ya hambatan-hambatan ini tentu menjadikan kita berpikir dan bertekad untuk menemukan solusinya,” tambah Latief.
Bagaimana? Cukup banyak manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan beternak, dari mulai mampu membentuk pribadi yang memiliki semangat asah-asih-asuh, melatih orang-orang untuk menjadi pengusaha ternak yang hebat hingga berkontribusi dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, mari kita sukseskan Idul Adha mendatang, bersama Dompet Dhuafa dalam program Tebar Hewan Kurban (THK) 2019. Sehingga manfaatnya bisa juga dirasakan oleh banyak orang. Terutama sahabat-sahabat dhuafa.
“Semua ini (beternak) menimbulkan ketenangan dalam hati. Bahwa Rasulullah sendiri juga pernah menyampaikan bahwa usaha ini penuh dengan berkah. Ya mudah-mudahan dengan usaha peternakan dari segala sisinya membawa keberkahan, keridhoan, ketenangan batin bagi kita,” tutup Latief. (Dompet Dhuafa/Fajar)