Bagikan Ratusan Tumbler dan Lunch Box, Cara DDV Peringati Hari Bumi

BEKASI — Akhir-akhir ini, sampah masih menjadi masalah publik yang paling disorot. Minim kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah dengan benar, menjadi faktor utama. Alhasil, bencana seperti banjir kerap kali menghampiri. Selaras dengan rutinitas membuang sampah sembarangan. Di sisi lain, banyak upaya-upaya untuk mengurangi tingkat populasi sampah.

Berawal dari kepedulian atas hal tersebut, Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) menyelenggarakan kegiatan Kado Untuk Bumi di SD Negeri Kedung Jaya 01, Babelan, Bekasi, pada Sabtu (27/4/2019). Dengan menghadirkan 50 relawan Dompet Dhuafa dan sejumlah pihak, DDV berhasil memberikan pelatihan cara menyulap sampah menjadi kreasi unik.

“Penelitian-penelitan menyebutkan bahwa sekarang ini sampah plastik sudah sangat banyak. Plastik sendiri menjadi jenis sampah paling banyak dihasilkan manusia. Bahkan ada kasus ikan Paus yang meninggal gara-gara menelan sampah-sampah plastik,” ungkap Lina Aminah, Ketua Pelaksana Kado Untuk Bumi.

Ia juga melanjutkan bahwa DDV ingin bergerak untuk bagaimana caranya mengurangi sampah plastik? Kemudian salah satu langkah kami gulirkan dengan mengedukasi anak-anak untuk menggunakan tumbler dan menggunakan sedotan satainles.

Melihat keadaan saat ini, memang perlu adanya kegiatan-kegiatan seperti di atas. Hanya dengan sosialisasi belum cukup. Harus lengkap dengan aplikasi secara langsung. Tidak hanya itu, kegiatan semacam ini perlu dilangsungkan secara bertahap. Terlebih anak-anak yang masih sangat labil.

Kado Untuk Bumi yang diikuti oleh 243 peserta tersebut, berlangsung tepat pada hari bumi.

“Kegiatan tersebut sengaja kami tepatkan saat Hari Bumi. Kami menyebut para peserta sekaliagus yang terlibat dalam acara tersebut dengan sebutan Sahabat Bumi,” tutur salah seorang panitia.

Harapan DDV dalam agenda tersebut adalah, anak-anak lebih peduli dengan lingkungannya sendiri. Selain para siswa, guru-guru dan masyarakat sekitar juga menjadi target kegiatan. Dengan meriah, kegiatan berlangsung dari pagi hingga siang dan bergulir di lingkungan sekolah. Sehingga orang tua dan guru dapat menyaksikan keberlangsungan acara. Masyarakat sekitar juga terlihat antusias menyaksikan berlangsungnya kegiatan. (Dompet Dhuafa/Muthohar)