Bangun Kembali Maluku Melalui Sarana Sanitasi

MALUKU TENGAH — Penyintas gempa Maluku masih berusaha mengatasi trauma atas bencana yang pernah menimpa mereka. Seperti penyintas di Dusun Wainuru, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah. Masih banyak dari penyinas yang memilih untuk tinggal di pos pengungsian ketimbang kembali ke rumah masing-masing yang berada di tepi pantai. Terlebih, belum lama ini gempa kembali mengguncang Kota Masohi dengan getaran sebesar 4,2 magnitudo pada Minggu (10/11/2019).

Melihat kondisi penyintas yang demikian. Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa yang sejak awal mendampingi masyarakat terdampak gempa, membangun sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK). Pada Jumat (8/11/2019), sara tersebut mulai didirikan.

“Selama ini warga yang ingin ke kamar mandi, bolak-balik dan naik-turun bukit pengungsian ke rumah mereka di kaki bukit. Maka pembangunan sarana tersebut kami pilih supaya memudahkan keseharian mereka di pengungsian,” ujar Erwandi Saputra, Koordinator Respons DMC Dompet Dhuafa untuk Gempa Maluku.

Ada dua titik sarana MCK yang dibangun. Pertama terletak dekat di sekolah darurat SDN Wabale yang juga dibangun DMC Dompet Dhuafa. Sedangkan yang satu titik lagi berada di belakang lingkungan sekolah dekat tenda-tenda darurat warga.

“Jadi kita support untuk bahan bangunannya. Pengelolaan dan pembangunannya dilakukan oleh warga secara gotong-royong,” jelas Erwandi.

Wa Jae (39), salah satu warga turut ungkapkan, ”Sekarang tidak perlu naik-turun lagi. Karena sudah dekat lokasi (MCK-nya)”.

Hingga sekarang pendampingan bagi penyintas gempa masih terus digalakan. Berkat kerja sama antara tim relawan dengan warga sekitar.

“Akan ada pendistribusian hygiene kit juga. Kemudian juga akan instalasi listrik untuk penerangan, bersamaan dengan sekolah darurat,” tutup Erwandi. (Dompet Dhuafa/Fajar)