Bantu Donasi Pengobatan Riyan Penderita Guillaine-Barre Syndrome

CIAWI — Sempat henti nafas tujuh kali dan henti jantung dua kali, Riyan Bin Idit, divonis mengidap penyakit Guillain-Barré Syndrome (GBS) yang merupakan penyakit autoimun langka. Penyakit ini tiap tahunnya menjangkiti satu dari 40.000 orang di dunia.

Berdasarkan keterangan Kepala Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUD Ciawi, Riyan, membutuhkan tiga sampai dengan empat kali injeksi immunoglobulin (IVIg) per hari. Sementara saat ini pihak PICU hanya bisa memberikan dua kali saja dikarenakan keterbatasan biaya.

Dr. Pradipta Suarsyaf, Manajer Medis Kawasan LKC Dompet Dhuafa Jakarta-Banten, memberikan komentarnya terkait mahalnya biaya pengobatan yang harus ditanggung keluarga Bapak Idit suderajat, ia mengatakan bahwa “Biaya, per vial injeksinya sebesar Rp. 1,9 juta – 2,7 juta yang harus dibeli oleh Pak Idit. itu juga diluar tanggungan BPJS Kesehatan. Sehingga terbayang besarnya kebutuhan pengobatan Riyan”.

Sosok Riyan Bin Idit merupakan anak yang aktif, rajin mengaji dan jarang sekali mengalami sakit. Awal mulanya, Riyan mengalami jatuh saat bermain dengan teman-temanya. Namun kondisi saat itu tidak mengalami luka yang serius dan ia juga masih bisa beraktivitas kembali. Kemudian sore harinya, Riyan mulai merasakan sakit pada kakinya.

“Awalnya Riyan sempat jatuh pas main dan sehari jatuh masih bisa aktivitas. Tetapi sorenya dia baru merasa kalau kakinya sakit. Pas saya pulang kerja waktu paginya sudah tidak bisa gerak. Tapi ngomong bisa dan mau batuk juga gak bisa. Padahal sebelumnya gak ada gejala apa-apa, lantaran dia anaknya aktif dan memang jarang sakit,” ungkap Idit Suderajat, orang tua Riyan, saat ditemui di RSUD Ciawi, pada Sabtu (14/10).

Melihat kondisi tersebut, lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa langsung memberikan bantuan biaya pengobatan yang diwakili Dr. Pradipta Suarsyaf, dan diberikan kepada keluarga Idit Suderajat melalui pihak loket atau manajemen RSUD Ciawi, guna meringankan beban pengobatan Riyan. Penyerahan donasi pengobatan dilakukan di ruang PICU tempat Riyan dirawat, dan disaksikan oleh pihak keluarga dan petugas loket atau manajemen RSUD Ciawi.

“Donasi yang diberikan ini merupakan sebuah bukti pentingnya pengembangan RS berbasis wakaf yang saat ini dikembangkan Dompet Dhuafa sebagai akses pelayanan kesehatan yang prima bagi kaum dhuafa. Semoga donasi ini dapat membantu meringankan biaya pengobatan anak Riyan,” pungkas Pradipta Suarsyaf. (Dompet Dhuafa/Rico)