Lari pak, larii ke utara semuanya….!!!
Teriakan itu masih tergiang di pikiranku, yaa tepatnya 10 tahun silam ketika gempa menimpa jogja dan sekitarnya, bantul pun tak luput dari guncangan bumi yang telah menewaskan lebih dari 6000jiwa,termasuk ayahku mas, cerita pak heri malam ini sambil menemaniku menimbang domba yg akan di potong esok hari.
Kehadiran dompet dhuafa bukanlah yg pertama kalinya di daerah jogjakarta, terutama bantul, warga sini pun sudah tidak asing lagi dengan nama dompet dhuafa, apalagi di momen idul adha ini, ingin rasanya warga bantul langsung bertemu dengan para donatur hanya untuk mengucapkan matur suwun dan terimakasih atas daging kurbannya.
Dan malam ini, sy beserta sekeluarga menjadi saksi bahwa membentang kebaikan harus terus dilanjutkan, QC kali ini sy sengaja mengajak istri dan anak, karena tarbiyah dini itu penting, agar mereka mengetahui bahwa seorang amil meninggalkan rumah bukan sekedar jalan2, tapi demi misi sebuah tanggung jawab dan pentingnya menyalurkan amanah para donatur kepada mereka yg membutuhkan.
Layak diuji, Cobalah sekali2 teman2 rasakan sensasi berbeda, betapa nikmatnya malam takbiran sekeluarga dipelosok kampung sambil menimbang kambing agar kualitas dan mutunya terjaga hingga esok hari raya tiba.
Dan esok hari, semoga warga pelosok bantul bisa merasakan nikmatnya kunyahan daging kambing bersama keluarganya, terimakasih para donatur, terimakasih para pekurban, terimakasih sudah berbagi keberkahan untuk mereka yg belum bisa menikmati daging setiap harinya di pelosok negri.
Oiya ada yang tertinggal, ternyata pendistribusian daging kurban para donatur ini bukan hanya untuk warga bantul lho, karena malam ini perwakilan dari warga gunung kidul sudah menginap di bantul untuk bisa mengambil daging yang memang sudah dilakukan dari tahun sebelumnya. Ah siapa sih yg belum tahu historical dan geografis wilayah gunung kidul, sedih.
#jelajahbumiAllah
#kurbanesia
#tebarhewankurban