MALANG — Selama 26 tahun Dompet Dhuafa terus membentangkan kebaikan, termasuk dengan program Tebar Hewan Kurban (THK). Melalui program tersebut, Dompet Dhuafa mendistribusikan hewan dan daging kurban ke daerah-daerah. Tentu tidak hanya sebatas program berkurban, banyak bermunculan program-program lain efek dari program THK, salah satunya adalah Kampoeng Ternak Nusantara di Pondok Pesantren Raudhatul Madinah, binaan Dompet Dhuafa di Malang, Jawa Timur.
Berawal dari kerja sama Dompet Dhuafa dan Yayasan Al-Furqon Madura sejak 1994 untuk menebar kebaikan berkurban. Saat itu Yayasan Al-Furqon mendapatkan 60 ekor kambing dari Dompet Dhuafa untuk didistribusikan kepada masyarakat sekitar. Antusias warga luar biasa positifnya, karena sebelumnya mereka jarang berkurban.
“Waktu itu antusias warga sangat luar biasa, karena sebelumnya jarang sekali dari mereka yang berkurban, meskipun mayoritas di sana adalah muslim,” ujar Zainullah Anwar, Mitra THK Malang.
Beberapa tahun berikutnya Zainullah bersama timnya mulai mengembangkan program berkurban hingga ke Malang. Bukan hanya mendistribusikan hewan dan daging kurban, Zainullah juga memberdayakan peternak-peternak setempat untuk mempersiapkan hewan kurban.
“Tahun 2000-an kami mengembangkan ke Malang yang bernama Oase Pertiwi. Bersama Oase Pertiwi kami menyebarkan kebaikan berkurban ke daerah Malang Raya dan sekitarnya,” terang Zainullah.
Berkat dari pemberdayaan dan Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa, Oase Pertiwi mendapatkan wakaf tanah senilai Rp. 4 Miliyar. Program THK Dompet Dhuafa berhasil membangkitkan semangat masyarakat dan para donatur untuk beramal di daerah-daerah kecil.
Uang wakaf tersebut diperuntukkan untuk pembangunan sebuah pesantren enterpreneur yaitu Ponpes ‘Raudhatul Madinah’ di Batu, Malang, Jawa Timur. Ponpes Raudhatul Madinah diprospekkan sebagai pondok pesantren wisata berbasis wirausaha. Ponpes Raudhatul Madinah memiliki program Pesantren Dhuafa Mandiri, Wisata Rohani, Lembaga Amil Zakat, dan Usaha Mandiri Pertanian-Perikanan-Peternakan. Tidak sedikit mahasiswa yang melakukan kunjungan dan penelitian di pesantren tersebut.
Ponpes Raudhatul Madinah menggratiskan biaya untuk seluruh santri didiknya. Mulai dari SD, SMP, hingga SMA seluruhnya gratis. Bahkan ada beberapa dari mahasiswa tinggal di sana untuk mengabdi.
“Dari sekian program Ponpes Raudhatul Madinah mempunyai manfaat financial yaitu mendapatkan pendapatan hingga 60%. Sehingga kami dapat membangun fasilitas lembaga, termasuk untuk melengkapi fasilitas bagi santri-santri. Salah satu tujuan kami adalah santri-santri di sini ditanamkan jiwa enterpreneur dan kemandirian sejak dini,” jelas Zainullah. (Dompet Dhuafa/Muthohar)