Berbagi Berkah Bersama Yayasan Munajiyah

BOGOR — Kala hari sudah mulai gelap di wilayah Zona Madina Dompet Dhuafa, Parung. Padahal waktu masih menunjukkan pukul 16:00 WIB namun terlihat seperti pukul 18:00 WIB. Benar, tidak perlu menunggu waktu lama, lebih tepatnya kurang lebih 15 menit, gerimis turun di wilayah pusat pemberdayaan masyarakat milik Dompet Dhuafa. Namun kali ini, kisah bukan datang dari lokasi tersebut. Melainkan di wilayah lain dalam rangka program Warung Berkah Dompet Dhuafa, yakni porgram membagikan menu makanan sebanyak 250 paket. Buah hasil dari Yayasan Hj. St. Mh. Rasjid dan Hj. Amansyah Salim, yang dilaksanakan oleh Dompet Dhuafa dan Simpang Raya Manggarai.

Untuk menuju ke sana, dari Zona Madina, membutuhkan kurang lebih 30-40 menit. Jika beruntung, mungkin 15-20 menit sudah sampai. Akan tetapi jalur kesana, walaupun tidak menaiki gunung dan menuruni lembah, tetaplah sulit. Penyebabnya karena banyak aspal jalan yang rusak, alias bolong-bolong, dalam jumlah yang banyak dan juga lebar-lebar. Sehingga tim Dompet Dhuafa agak kesulitan untuk ke sana. Belum lagi banyak jalur-jalur yang hanya bisa dimuat oleh satu kendaraan roda empat dengan masing-masing sebelah kiri dan kanan jalur tersebut adalah sungai kecil yang digunakan untuk ternak ikan atau lahan pertanian. Salah sedikit bisa “nyemplung” dan merugikan para peternak atau petani, karena lahan produksinya diganggu oleh orang lain. Di sini memang ternak ikan dan bertani memang masih menjadi mata pencaharian utama dibanding lainnya. Walaupun banyak juga yang menjadi buruh.

Tidak lama kemudian, sampailah di Yayasan Munajiyah Kampung Curug RT/02/03, Desa Putat Nutug, Ciseeng, Kabupaten Bogor. Lokasi dilaksanakannya Warung Berkah pada Jumat (10/5/2019) lalu. Di sana sudah ramai oleh anak-anak, orang tua, perempuan maupun lelaki ada di sana. Masing-masing dari mereka memegang sebuah kupon. Kupon ini dibagikan untuk mereka yang mau menerima barang yang nantinya akan dibagikan. Hal ini dilakukan supaya jumlah barang yang dibagikan sesuai dengan jumlah penerima manfaat yang ada. Barang tersebut adalah sekotak nasi makan yang lengkap. Untuk memperolehnya cukup mudah, dengan membayar uang sebesar Rp.6000 sambil serta membawa kupon. Maka tidak perlu repot lagi untuk mencari menu berbuka puasa.

Yayasan Munajiyah, selaku partner di lapangan kali ini sudah terbiasa ikut terjun dalam program-program sosial ekonomi seperti ini. Terutama program yang mana targetnya saudara-saudara dhuafa.

“Di sini ada PKW atau Program Kecakapan Wanita. Melalui program itu kita belajar untuk membuat beragam hal seperti bikin kue bolu, es krim dll. Program tersebut berlangsung seminggu dua kali dan tanpa dipungut biaya apa pun. Karena yang penting mereka mau. Mungkin saja nantinya mereka dapat mengembangkan apa yang sudah mereka pelajari untuk membantu di rumah tangganya,” ujar Elis, salah seorang pendiri Yayasan Munajiyah.

Yayasan tersebut berdiri sejak 1998. Yayasan tersebut sudah memiliki TK, SD, dan SMP. Sedangkan untuk SMP memang masih kelas satu yang tersedia. Karena keterbatasan dana dan akses menyebabkan masih berada pada situasi tersebut.

“Yayasan ini gratis. Murid-murid cukup membayar satu kali dalam setahun, yakni ketika mau kenaikan kelas. Kalau kita kenakan biaya, nantinya malah jadi pegel hati. Bisa jadi nggak termasuk ibadah langkah tersebut,” lanjut Elis, yang juga istri dari Ashari, pendiri Yayasan Munajiyah.

Walaupun kondisinya memang masih terbilang kurang. Dari mulai meja, kursi dan atap masih membutuhkan suplai dan juga perbaikan. Namun dengan hadirnya Warung Berkah Dompet Dhuafa di sini setidaknya memberikan semangat untuk warga sekitar, dan terutama anak-anak bahwa masih banyak pihak yang peduli terhadap kondisi tersebut. Sehingga harapannya anak-anak menjadi lebih giat lagi belajar di Yayasan Munajiyah.

“Alhamdulillah masyarakat sangat antusias menanggapinya. Ini sudah kedua kalinya Dompet Dhuafa mengadakan kegiatan di sini. Kalau bisa ditambah lagi, seru itu. Seru banget. Tadi saja sudah ada yang tanya kapan dan di mana lagi kegiatan dilaksanakan,” tutup Elis, merekahkan senyum hangat. (Dompet Dhuafa/Fajar)