Berjibaku Melawan Asap, Padamkan Karhutla Di Kalimantan Tengah

PALANGKA RAYA, KALIMANTAN TENGAH — “Ini sudah jam 5 sore waktu setempat, dan kami baru saja selesai melakukan respon di salah satu titik pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Sejam yang lalu, sejak jam 8 pagi hari ini respon terus bergulir,” ujar Ahmad Yamin, Koordinator Respon Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa, di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Ahmad Yamin melanjutkan, “Meski sejumlah api telah padam, masih ada bara yang belum padam. Itu dapat kembali membakar ranting dan kayu hingga memicu kembali terjadi kebakaran. Itulah proses pendinginan karhutla di wilayah Kalampangan, Palangka Raya, juga tidak sebentar”.

Tak hanya di wilayah Sumatera, pada Rabu (18/9/21019), Tim DMC Dompet Dhuafa bersama tim relawan gabungan berjibaku #MelawanAsap, melakukan respon pemadaman titik api di wilayah Kalampangan, Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Selain itu juga mendistribusikan sebanyak 6.000 masker ke wilayah Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Assessment tim kesehatan ke Dinkes Kota Palangka Raya, juga bergulir.

“Sebelumnya, pada Selasa, 17 September 2019, Tim DMC di Palangka Raya telah melakukan koordinasi dengan tim pemadam karhutla TSAK (Tim Serbu Api Kelurahan) dan Borneo Fire Rescue. Dengan tim relawan WCD (World Clean up Day) untuk pembagian masker ke masyarakat terdampak,” aku Ahmad Yamin.

Tim DMC turut mengabarkan, bahwa situasi terkini di Kalimantan Tengah, kabut asap masih menyelimuti Kota Palangka Raya. Sementara data BNPB pada 17 September 2019 menyebutkan, terdapat 995 titik panas di Kalimantan. Namun kondisinya mulai jauh menurun dibanding beberapa hari sebelumnya.

“Aktivitas sekolah di Kota Palangka Raya diliburkan selama tiga hari, mulai tanggal 16-18 September 2019. Wali Kota Palangka Raya memberlakukan masa tanggap darurat Karhutla terhitung mulai tanggal 16-30 September 2019. Layanan Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya kembali dibuka. Namun aktivitas penerbangan belum sepenuhnya normal,” terang Sigit, Tim Komunikasi DMC Dompet Dhuafa.

Kualitas udara wilayah Kalimantan Tengah berada di angka 460 (berbahaya), sebanyak 2.637 warga menderita ISPA di Kalimantan Tengah, meliputi: Palangka Raya, Kotawaringin Timur, Murung Raya, Barito Utara, Kapuas, dan Kotawaringin Barat. Wilayah lain seperti Barito Timur, Barito Selatan, Gunung Mas, Katingan, Lamandau, Pulang Pisau, Sukamara, menderita ISPA kurang dari 100 jiwa.

“Aksi respon selanjutnya, kami kembali melakukan respon pemadaman darat di wilayah Kalampangan, distribusi masker ke masyarakat terdampak kabut asap di daerah Sampit, assessment kesehatan mobile di area lain. Saat ini jenis kebutuhan darurat yakni masker, mesin air, peralatan pemadam, juga logistik relawan pemadam,” tutup Ahmad Yamin. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)