JAKARTA — Masalah kemiskinan di Indonesia masih menjadi fenomena gunung es yang belum juga diketemukan solusi ril nya. Isu kemiskinan tak dapat lepas dari adanya ketimpangan ekonomi dalam kehidupan sosial masyarakat. Maka, menemukan solusi untuk ketimpangan ekonomi merupakan salah satu usaha pengentasan kemiskinan.
Dalam acara Rembug Republik, yang dilaksanakan pada Selasa (28/2), Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa, memaparkan bahwa sebagaimanapun holistiknya program pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan, tetap saja pemerintah tidak dapat berjalan sendiri. Dibutuhkan sinergi antara pemerintah, dengan masyarakat, instansi terkait maupun organisasi lembaga kemasyarakatan yang ada.
Dompet Dhuafa sebagai salah satu lembaga sosial yang berkhidmat di bidang kemanusiaan, telah lama mengambil peran tersebut dalam membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan. Sabeth Abilawa, Corporate Secretary Dompet Dhuafa, yang pada diskusi turut serta menjadi panelis memaparkan bahwa, dalam banyak kasus, kemiskinan dipengaruhi oleh ketimpangan distribusi ekonomi baik secara struktural maupun natural.
“Mencermati ketimpangan pada gilirannya akan dapat memotret seberapa adilkah kue perekonomian didistribusikan di antara sesama warga negara. Di sisi lain, melalui indikator ketimpangan inilah kita membaca seberapa efektif peran pemerintah dalam mendistribusikan kesejahteraan kepada kelompok-kelompok warganya, dan dimana kecenderungan posisi pemerintah lebih berpihak,” tutur Sabeth.
Dalam hal membantu pemerintah menghadapi ketimpangan ekonomi, Sabeth menjelaskan bahwa banyak program Dompet Dhuafa baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, maupun ekonomi, berangkat dari adanya ketimpangan sosial di lapangan. Salah satunya adalah program Tebar Hewan Kurban.
“Tebar Hewan Kurban berangkat dari kenyataan bahwa di daerah Jakarta atau sekitarnya masyarakat mendapatkan daging dari hasil kurban secara melimpah. Hal ini menyebabkan banyaknya masyarakat menolak menerima daging kurban. Karena sudah menumpuk begitu banyak dirumahnya. Sedangkan di berbagai daerah pelosok di tanah air, hanya sedikit orang yang mampu berkurban. Sehingga hanya sedikit pula masyarakat miskin yang mendapat jatah daging kurban. Maka Dompet Dhuafa menginisiasi program Tebar Hewan Kurban. Yang mana membawa daging kurban dari para pekurban di kota, untuk didistribusikan di daerah-daerah tertinggal. Itu hanya salah satu contoh program Dompet Dhuafa,” imbuh Sabeth.
Menurutnya, Dompet Dhuafa akan terus mendukung dan sejalan dengan pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan. Sehingga sinergitas ini diharapkan sedikit demi sedikit menyelesaikan masalah kemiskinan di Indonesia. (Dompet Dhuafa/Dea)