Jamilah Sampara, SPd., Guru SGI Dompet Dhuafa yang bertugas di SDN Banyuasih, Pandeglang, Banten. (Foto: Dokumen SGI)
Kabar datang menghentakkan hati di pagi ini, Jumat, 21 November 2014. Duka mendalam merundung Dompet Dhuafa, khususnya bagi kawan-kawan yang berjuang untuk program pendidikan bangsa ini. Tim Sekolah Guru Indonesia (SGI) Dompet Dhuafa kini kehilangan salah satu pejuangnya, Jamilah Sampara, S.Pd., yang menghembuskan nafas terakhirnya di Puskesmas Kecamatan Sumur, Pandeglang.
Hanya sempat mendapatkan pertolongan pertama di Puskesmas, akhirnya Jamilah menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis malam, pukul 21.30 WIB, setelah terlibat kecelakaan tunggal dalam perjalanan seusai menjalankan tugas mulia mencerdaskan anak-anak bangsa di pelosok negeri.
Pejuang pendidikan asal Makassar tersebut tergabung dalam program guru SGI angkatan V dan bertugas di SD Negeri Banyuasih, Pandeglang, Banten yang sebenarnya sudah memasuki hari-hari akhir tugas mulianya. Almarhumah juga merupakan guru yang rajin dan selalu aktif dalam melaporkan tugas-tugasnya.
Pejuang kelahiran Ujung Pandang, 11 Agustus 1989 ini merupakan lulusan jurusan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Ia juga sosok guru yang mengembangkan metode Student Fasilitator and Explaining dalam menyampaikan pelajaran sehari-hari.
“Ini sangat mengagetkan dan membuat saya tak kuasa menahan air mata. Memang tak ada firasat apa-apa tentang kejadian ini sebelumnya. Hanya saja, saat sharing Jamilah selalu menceritakan tentang mati syahid dan ia juga percaya bahwa kita semua akan mati sahid. Saya masih tidak percaya ini terjadi,” kenang Chica, salah satu sahabat dekat Jamilah di SGI angkatan V dengan terbata-bata.
Menurut rencana, jenazah sore ini akan diterbangkan ke Makassar dan dimakamkan di TPU Dayak, Biringkanaya, Kota Makassar.
“Empat hari lagi tugas Jamilah di Pandeglang usai. Bahkan, ia juga sudah membuat acara perpisahan dengan murid-murid tercintanya. Kado-kado tulus diberikan para murid untuk guru tercinta dalam perpisahannya yang tak di sangka adalah perpisahan sesungguhnya dan untuk selama-lamanya,” ungkap Shirli, salah satu tim program SGI Dompet Dhuafa.
Pejuang itu telah berpulang. Torehan indah pengabdiannya untuk mencerdaskan bangsa bersama SGI Dompet Dhuafa akan terkenang sepanjang masa. Kami semua kehilanganmu dan insyaallah ini adalah perjuangan syahidmu seperti yang kau ceritakan, bahwa kita semua (pejuang SGI) akan mati syahid. Selamat jalan Jamilah, beristirahatlah dengan tenang di Surga-Nya. (Taufan)