Bersama Pemprov DKI, Dompet Dhuafa Gelar Aksi Berbagi Di Pulau Pari

JAKARTA — Pemprov DKI Jakarta bersinergi dengan Dompet Dhuafa kembali menggelar buka puasa bersama warga di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Selasa (21/5/2019). Koordinator Program Bulan Ramadhan 1440, Haryo Mojopahit, mengatakan program bersama warga Pulau Pari merupakan kali kedua setelah tahun sebelumnya bergulir.

“Program tersebut diharapkan dapat memberi kebahagiaan bagi warga Pulau Pari, memberi edukasi dan memberi pelayanan bagi mereka,” ujar Haryo.

Bukan hanya Buka Bersama, beberapa rangkaian acara turut dikemas. Warga, khususnya ibu-ibu diarahkan ke pantai guna mengikuti pelatihan memasak oleh Chef Aiko. Didampingi oleh sang suami dan rekannya, chef Aiko mendemonstrasikan kepada ibu-ibu warga Pulau Pari tentang tips memasak rajungan segar kuah asam manis. Tidak hanya itu, chef Aiko juga membuka sesi sharing tips memasak menu-menu ikan laut lainnya.

Di sisi lain pada lokasi dan waktu yang sama, dr. Ani, utusan Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa, bersama timnya membuka layanan pemeriksaan kesehatan gratis kepada seluruh warga Pulau Pari. Melayani pemeriksaan asam urat, gula darah, dan kolesterol, LKC menargetkan 100 warga mendapatkan layanan tersebut.

“Dengan mengetahui tingkat kesehatan mereka, kami berharap masyarakat Pulau Pari tetap mengontrol makanannya. Apalagi di Bulan Puasa seperti ini tingkat komsumsi gorengan dan santan biasanya meningkat,” terang dr. Ani.

Sedangkan untuk anak-anak sekolah, Dompet Dhuafa telah menyiapkan kreativitas melukis tas berbahan kanvas. Siswa dan siswi Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Pertama dikerahkan untuk menyalurkan kreativitas dan imajinasi mereka masing-masing. Hasil kreativitas yang mereka buat dibawa pulang sebagai acuan untuk membuat souvenir khas Pulau pari.

Sebagai penutup, bersama dengan para influencer, Dompet Dhuafa membagikan hingga 200 hidangan berbuka bagi warga Pulau Pari. Setelah itu sebanyak 100 paket sembako dibagikan kepada warga.

Salah satu hal yang melatar belakangi Dompet Dhuafa mengadakan rangkain acara tersebut adalah karena akses Pulau Pari yang begitu jauh dengan tempat perbelanjaan makanan dan bahan masakan lainnya. Selain itu layanan kesehatan yang belum memadai di Pulau Tersebut.

Arti, salah satu warga Pulau Pari menjelaskan, “Bahan makanan yang bisa kami olah di Pulau ini cuma buah sukun dan ikan laut. Kalau mau masak nasi, sayuran, ayam dan lain-lain, kami harus bolak-balik nyebrang dulu ke Sepatan atau Mauk. Itu juga biaya transportasinya ngga murah”. (Dompet Dhuafa/Muthohar)