JAKARTA — Pada Jumat (8/3/2019) malam, Dompet Dhuafa mengunjungi salah satu kediaman donatur tetap, yaitu keluarga besar Hasanuddin Ali, di Kebon Jeruk, Jakarta. Kunjungan tersebut merupakan kali kedua, yang sebelumnya terlaksana pada 2017. Kala itu Hasanuddin Ali, masih hidup dan menerima tim Dompet Dhuafa dengan ramahnya. Namun, sekarang beliau sudah berpulang ke rahmatullah. Dengan demikian demi menjaga silahturahmi, Dompet Dhuafa melakukan kunjungan yang juga salah satu pesan beliau terhadap anak-anaknya, yakni tetaplah menjaga silahturahmi.
Almarhum Hasanuddin Ali merupakan salah satu donatur tetap Dompet Dhuafa yang tercatat aktif sejak 2009. Namun menurut pengakuan terdahulu, beliau sudah aktif berdonasi melalui Dompet Dhuafa sejak 2006. Sejak saat itu, beliau selalu menunaikan zakatnya di Dompet Dhuafa. Dengan mendatangi langsung ke kantor Dompet Dhuafa yang berada di Ciputat bersama keluarganya. Hal tersebut dilakukannya lantaran lebih nyaman dan tertarik kalau membayar langsung ketimbang melalui transfer.
“Bapak memang seperti itu. Beliau walaupun sudah terbilang berumur dan kondisi fisiknya tidak seprima dulu, keinginan untuk datang sendiri ke Dompet Dhuafa selalu tinggi. Kita pun sudah menganjurkan melalui transfer saja, mengingat kondisi beliau yang sudah seperti itu. Akan tetapi beliau bersikukuh untuk mengunjungi dan mengucapkan ijab qabul langsung,” ujar Jalal, salah satu anak almarhum.
Semasa hidup, almarhum memang merupakan seseorang yang tangguh, baik dan disiplin. Salah satunya ia selalu ingat untuk tetap menunaikan ibadah shalat dan puasa sambil mengajak anak-anaknya.
“Kita kadang suka heran, almarhum selalu ingat kapan waktu solat, mengaji, dan berpuasa. Bahkan beliau juga ingat ketika sudah waktunya untuk menunaikan zakat. Tapi bisa dibilang itulah yang membuat kita kangen dengan beliau. Sekaligus hal yang paling membuat kita kagum,” timpal Eti, putri dari almarhum.
Kekaguman kepada beliau tidak sampai di situ. Beliau terus mengingatkan kita untuk menebarkan kebaikan. Sebagaimana yang menjadi pesan penting lainnya yang ia sampaikan kepada anak-anak tercintanya.
“Jangan pernah takut untuk bersedekah. Karena dengan bersedekah itu, kita tidak akan merasa kekurangan. Coba saja semisal kita menyisihkan sebagian dari rezeki yang kita terima, lalu kita sedekahkan. Insyaa Allah dijamin tidak akan merasa kekurangan. Malah kita dilimpahkan oleh berbagai manfaat,” lanjut Jalal, mengingat pesan sang ayah.
Apa yang disampaikan Jalal memanglah benar. Donasi-donasi yang diterima oleh Dompet Dhuafa dikelola dengan baik dan terpercaya. Hal tersebut dapat dilihat dalam setiap laporan yang diterbitkan baik melalui laporan cetak ataupun digital. Dalam laporan tersebut terlihat jelas, program-program apa saja yang dibuat, lalu siapa dan berapa jumlah penerima manfaatnya. Sehingga dengan laporan tersebut, donasi-donasi yang diamanahkan dapat terlihat berkah dan tranparansi yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa.
“Kami dari Dompet Dhuafa, sangat berterima kasih kepada sosok almarhum (Bapak Hasanuddin Ali). Karena beliau berrela-rela untuk datang dan mempercayakan Dompet Dhuafa dalam menolong dhuafa. Maka kita juga harus lebih semangat lagi dalam mewujudkan amanah-amanah yang kita terima dari orang-orang seperti almarhum. Sebagaimana sekarang ini, kita sedang membangun Smart Hafidz Village, teruntuk sahabat dhuafa yang pintar mengaji. Termasuk juga memperluas Rumah Sehat Terpadu di Parung, berkah kerja sama Qatar Charity. Ke semua itu tetap berorientasi kepada masyarakat dhuafa,” ungkap drg.Imam Rulyawan MARS., selaku Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, di sela kunjungannya ke rumah Hasanuddin Ali.
Sebelum mengakhiri obrolannya, Hasanuddin Ali mengutarakan harapannya kepada Dompet Dhuafa untuk tetap menjadi donatur menggantikan sang ayah dan ditutup dengan pemberian cinderamata berupa lukisan wajah almarhum sebagai bentuk apresiasi Dompet Dhuafa atas kegigihan dan semangat beliau membantu sesama.
“Insyaa Allah kita tetap meneruskan apa yang ditinggalkan dan dipercayakan kepada kami selaku anak-anak keluarga besar almarhum Hasanuddin Ali. Karena untuk tetap istiqamah seperti beliau, merupakan tantangan besar sekaligus kehormatan bagi kami,” tutup Jalal. (Dompet Dhuafa/Fajar)