Bersiap untuk Tangani Kemungkinan Datangnya Pengungsi Rohingya

JAKARTA — Konflik berkepanjangan yang menimpa etnis Rohingya di wilayah Rakhine, Myanmar, kembali memakan korban. Baru-baru ini, kita kembali tercengang dengan adanya operasi militer yang dilancarkan secara membabi-buta ke wilayah etnis yang sebagian besar beragama muslim tersebut. Human Rights Watch merilis kondisi Myanmar sangat mencekam. Tak kurang dari 900 rumah penduduk hancur. Foto citra satelit dengan jelas menunjukkan 255 rumah hancur di Desa Yae Khat Chaung Gwa Son, 265 rumah di Dar Gyi Zar, 220 rumah di Wa Peik, dan lain sebagainya.  

Selama konflik yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini, ribuan etnis Rohingya memilih untuk melarikan diri keluar dari tanah airnya. Mereka keluar dengan menumpang perahu-perahu kayu sederhana ke negara-negara sekitar. Selama ini negara yang menjadi tujuan para pengungsi tersebut adalah Bangladesh, Malaysia, dan Indonesia.

Kondisi keamanan daerah mereka yang mencekam sekarang, bukan tidak mungkin gelombang pengungsi Rohingya akan kembali berdatangan ke Indonesia. Selama ini, kamp pengungsi Rohingya di Indonesia berada di daerah Langsa, Nanggroe Aceh Darussalam. Menanggapi tentang kemungkinan adanya kembali gelombang pengungsi, Dompet Dhuafa mulai bersiap untuk menangani hal itu.

“Mengenai kondisi etnis Rohingya saat ini, Dompet Dhuafa akan menggalang dana dan bantuan untuk mereka. Selain itu, dengan kondisi demikian, bukan tidak mungkin mereka keluar dari daerahnya dan mengungsi. Untuk itu, Dompet Dhuafa juga akan mempersiapkan kemungkinan datangnya para manusia perahu itu datang ke Indonesia dengan menyiapkan bantuan. Juga akan meneruskan program-program bantuan untuk pengungsi yang selama ini dijalankan. Salah satunya adalah program School For Refugees,” ujar drg. Imam Rulyawan, Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi yang juga menjabat sebagai Presiden SEAHUM, saat ditemui disela-sela konferensi pers Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya.

Drg. Imam Rulyawan juga menyatakan bahwa Dompet Dhuafa bersama dengan SEAHUM dan Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia akan mendesak pihak pemerintah Myanmar untuk segera menghentikan kejahatan terhadap etnis Rohingya. Dan agar pihak-pihak yang terkait dapat mencari solusi untuk permasalahan ini. (Dompet Dhuafa/Dea)