Bersinergi Dampingi Anak Penjual Kopi Keliling Hadiri Undangan WHO Di Kanada

JAKARTA — Rasa bahagia yang luar biasa tak dapat disembunyikan dari raut wajah Purwati (44). Perempuan tangguh pedagang yang berprofesi sebagai pedagang kopi keliling tersebut tengah hangat menjadi perbincangan masyarakat. Ya, semua lantaran putrinya Monica (15), terpilih sebagai wakil dari Indonesia untuk menghadiri undangan WHO dalam acara 8th Milestones of a Global Campaign for Violence Prevention Meeting di Ottawa, Kanada, pada 19-20 Oktober 2017.

Keberangkatan Monica ke Kanada pun nyaris gagal, lantaran ibundanya, Purwati, tidak diketahui keberadaannya saat ia dinyatakan lolos mewakili Indonesia di acara WHO. Kehidupan Purwati yang berpindah-pindah lokasi singgahnya membuat banyak pihak kebingungan untuk mendapatkan surat persetujuan untuk keberangkatan Monica. Hingga akhirnya Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, menemukan Purwati di Traffic Light Pasar Senen.

Dalam keterbatasan ekonomi tidak membuat Purwati putus asa. Ibu tangguh tersebut terus bekerja keras demi menghidupi anak-anaknya. Terutama berupaya keras untuk biaya sekolah anak-anaknya dengan berjualan kopi keliling. Terlahir sebagai insan yang tidak sempat mengenyam pendidikan tinggi, namun dirinya berprinsip bahwa anak-anaknya harus mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya.

“Meskipun saya tidak bependidikan, tetapi saya menginginkan anak-anak saya bisa memiliki pendidikan yang tinggi. Sesusah apapun saya mencari uang, yang terpenting anak-anak dapat terus bersekolah. Alhamdulillah, salah satu anak saya, Monica, dapat membuktikan kepada saya akan prestasinya. Terima kasih atas dukungannya semua, terutama Ibu Menteri Khofifah, Dompet Dhuafa, Save for Children, dan semua pihak. Mohon doanya juga agar keberangkatan Monica ke Kanada mewakili Indonesia diperlancar,” ungkap Purwati, dengan rona bahagia.

Purwati dan Monica menjadi contoh dari wujud kepedulian bersama untuk warga, serta anak bangsa. Dalam keadaan mendesak, semua bergerak demi mewujudkan cita-cita dan prestasi anak bangsa mewakili Indonesia di kancah dunia.

“Hari ini saya bersyukur ada partnership dari berbagai elemen masyarakat termasuk Dompet Dhuafa, yang bersinergi dengan kami dari Kementerian Sosial. Partnership kali ini memberikan dukungan yang luar biasa dalam upaya memberikan perlindungan kepada warga bangsa, terutama anak-anak Indonesia. Seperti halnya Purwati yang merupakan sosok luar biasa dalam bekerja keras untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya. Karena salah satu anaknya, Monica (15), terpilih mewakili bangsa ini di forum internasional WHO di Kanada. Semoga dengan sinergi dari Dompet Dhuafa, KPAI, Save for Children, Lazismu, Rajut Kasih, dan seluruh elemen masyarakat, dapat mengembangkan harapan dan kehidupan esok yang lebih baik bagi keluarga Purwati,”ungkap Khofifah Indar Parawangsa, Menteri Sosial Republik Indonesia, di Safe house RSPA Bambu Apus, Jakarta, Rabu (11/10).

Tak hanya pendampingan dan pengawalan keberangkatan Monica saja. Banyak pihak yang menitipkan berkah untuk Purwati yang selama ini hidup di lokasi yang tak menentu. Bahkan tak jarang bersama anaknya yang lain tinggal di persimpangan jalan. Melihat kondisi tersebut, selain pendampingan terkait keberangkatan Monica, Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM), menyampaikan amanah donatur kepada Purwati dan anak-anaknya. Penyediaan kontrakan, biaya hidup, hingga pendampingan usaha lengkap dengan modalnya sudah dipersiapkan Dompet Dhuafa untuk Purwati.

“Memang untuk problem-problem seperti ini harus ada sinergi. Seperti yang diungkapkan Ibu Menteri Sosial tadi, bahwa ada hal-hal yang seperti ini yang mungkin tidak semuanya dapat terselesaikan melalui mekanisme APBN atau APBD. Maka dengan itu perlu adanya sinergi dengan lembaga-lembaga seperti Dompet Dhuafa. Hal baik seperti ini mesti diupayakan terus, bersinergi, mungkin juga tidak hanya dengan Kementerian Sosial, tetapi juga kementerian lainnya. Sehingga banyak masyarakat seperti Purwati yang terbantu. Selain upaya pengawalan kebutuhan mendesak Visa ke Kanada anak dari Purwati, yaitu Monika yang akan mewakili Indonesia untuk menghadiri undangan WHO ke Kanada dalam acara 8th Milestones of a Global Campaign for Violence Prevention Meeting di Kanada. Dompet Dhuafa juga menggulirkan bantuan penyediaan kontrakan, biaya hidup, hingga modal dan pendampingan usaha. Bisa jadi meneruskan usaha kopi keliling atau kita bukakan kios,” jelas Panji Utama, selaku Manajer Sosial Development Dompet Dhuafa Filantropi seusai menyerahkan bantuan langsung kepada Purwati. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)